TEMPO.CO, Moskow - Presiden Ukraina terguling, Viktor Yanukovych, dikabarkan melarikan diri ke Rusia. Presiden yang dilengserkan parlemen karena ketidakpuasan rakyatnya ini tiba di Moskow Selasa pagi dan langsung check in ke Hotel Ukraina, kata koran bisnis Rusia, RBK, mengutip omongan salah satu pengusaha kaya Rusia.
Di negara yang mendukungnya selama berkuasa itu, dia tidak berdiam di satu tempat. Pada hari Rabu, Yanukovych telah pindah ke Barvikha Sanitorium, suatu kompleks permukiman yang memiliki hotel, cottage, dan rumah sakit dengan pengawalan ketat aparat keamanan. Kompleks ini diketahui dimiliki pemerintah Rusia.
RBK juga mengutip seorang pejabat pemerintahan Presiden Vladimir Putin yang mengatakan bahwa ia melihat Yanukovych di Barvikha. Tokoh yang membatalkan penandatanganan kesepakatan yang membuat Ukraina condong ke Eropa ini menurut media ini terlihat kuyu dan kehilangan berat badan.
Kompleks yang dibangun di masa Uni Soviet itu selama ini difungsikan sebagai tempat pejabat pemerintah yang sakit bisa beristirahat dan menerima perawatan medis. Kompleks ini memiliki gerbang yang selalu tertutup. Yeltsin, Presiden Rusia pertama pasca-Uni Soviet, sering tinggal di sana ketika kondisi kesehatannya menurun.
Di Hotel Ukraina, penjagaan keamanan berlapis diberlakukan pada Rabu malam. Selain di lapangan parkir dan halaman hotel, petugas keamanan tak berseragam juga berjaga di pintu depan dan seluruh bagian lobi. Pemeriksaan juga dilakukan atas tamu yang keluar-masuk hotel.
RBK, mengutip pejabat administrasi kepresidenan, mengatakan mantan jaksa agung Ukraina, Viktor Pshonka, masih berada di hotel itu. Para "tamu" Ukraina ini diketahui bermalam di presidential suite. Pada website hotel, suite ini dijelaskan sebagai "ruangan berstandar keamanan tertinggi" dengan tarif sekitar 340.000 rubel (US$ 9.700) per malam. Para tamu yang menginap di kamar ini disediakan fasilitas kendaraan secara gratis berupa mobil Rolls-Royce.
Pemerintah sementara Ukraina terus memburu Yankovych dan Pshonka untuk bertanggung jawab atas kematian puluhan demonstran di Kiev pekan lalu.
AP | TRIP B
Terpopuler
Australia Sodorkan Bukti Biaya Perjalanan MUI
Di Depan Simpatisan, Risma Jelaskan Sempat Pamitan
Demokrat Larang Bhatoegana Bicara Agar Tak Gaduh
Adang Ruchiatna: Risma Cengeng, Nangis di TV
Isu Risma Mundur, Netizen Salahkan PDIP
Berita terkait
Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?
8 Februari 2018
Ukraina membuat daftar elektronik nama-nama pria yang tidak bertanggung jawab menafkahi anaknya.
Baca SelengkapnyaGudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi
13 November 2017
Gudang senjata di Ukraina meledak, menyebabkan satu orang perempuan cedera.
Baca SelengkapnyaGudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi
27 September 2017
Sebelumnya, gudang senjata Ukraina juga meledak pada Maret lalu.
Baca SelengkapnyaUkraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017
8 Mei 2017
Menurut Kedutaan Besar Ukraina, negaranya tetap akan mengadakan kontes Eurovision-2017, di tengah perang "hibrid" dengan Rusia.
Baca SelengkapnyaPutri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial
8 Mei 2017
Putri seorang pejabat Ukraina berusia 6 tahun digigit anjing di wilayah Krimea, yang dicaplok Rusia.
Baca SelengkapnyaAnak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen
21 Maret 2017
Mantan pejabat tinggi di Kementerian Olahraga Ukraina menuai kritik di media sosial setelah mengantar anaknya ke sekolah menggunakan helikopter.
Baca SelengkapnyaPerang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik
5 Februari 2017
Bentrok senjata antara pasukan pemerintah dan pemberontak pro-Rusia mengakibatkan kerusakan infrastruktur.
Baca SelengkapnyaPresiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO
2 Februari 2017
Presiden Ukraina, Petro Poroshenko mengklaim 54 persen rakyatnya ingin Ukraina bergabung dengan NATO.
Baca SelengkapnyaUkraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas
2 Februari 2017
Ukraina dan Rusia terlibat perang terbuka di perbatasan, 13 orang tewas.
Baca SelengkapnyaUkraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran
24 Januari 2017
Ukraina menyita pesawat kargo berisi peluru kendali anti-tank buatan Rusia yang akan diterbangkan ke Iran.
Baca Selengkapnya