TEMPO.CO, Wellington - Gempa berkekuatan 6,3 skala Richter yang mengguncang Selandia Baru, Senin, 20 Januari 2014, menyebabkan sejumlah bangunan berguncang dan penghentian layanan kereta api. Namun belum ada laporan kerusakan besar atau korban luka akibat gempa ini.
Menurut US Geological Survey, gempa terjadi pada 02.52 GMT , berpusat di Pulau Utara, sekitar 115 kilometer timur laut dari Wellington. Getaran menyentuh kedalaman 27 kilometer dan secara luas dirasakan di seluruh Pulau Utara dan Pulau Selatan. Gempa ini diikuti oleh serangkaian gempa susulan yang lebih kecil.
"Saya melihat para tetangga dan mereka sedikit terguncang. Tapi selain itu tidak ada kerusakan," kata Brian Smith dari Eketahuna, yang berada di dekat pusat gempa, kepada Radio New Zealand. Ia menggambarkan gempa ini sebagai seperti sentakan tajam. "Istri saya berada di luar, di taman, dan dia mengaku tidak bisa berdiri dan harus duduk."
GeoNet Selandia Baru menyebut gempa ini berkekuatan 6,2 skala Richter, dengan kedalaman 10 kilometer. Beberapa kaca jendela rumah di kota kecil Eketahuna pecah dan rusak konstruksinya. Tetapi polisi mengatakan belum ada laporan korban luka akibat gempa ini.
Di Eketahuna, manajer supermarket lokal Tanmay Patel mengatakan, gempa ini membuat sejumlah barang di rak terlempar. "Atapnya serasa akan jatuh," katanya kepada media Australian Broadcasting Corporation (ABC).
Pam Lochore, istri mantan pemain rugby tershoro Brian Lochore, mengatakan foto-foto jatuh dari rak dan "bola rugby terbang melintasi ruangan" di rumahnya di Masterton di selatan Pulau Utara .
Salah satu korban gempa adalah model elang raksasa yang jatuh ke tanah dari atap Bandara Wellington. Elang itu digunakan untuk mempromosikan trilogi film Hobbit. Semua layanan kereta api di wilayah Wellington dihentikan karena gempa ini.
Selandia Baru berada di lempeng tektonik Australia dan Pasifik yang merupakan bagian dari apa yang disebut Ring of Fire dan mengalami hingga 15.000 tremor dalam setahun.
Gempa berkekuatan 6,3 skala richter di Kota Christchurch di Pulau Selatan tahun 2011 menewaskan 185 orang dan menjadi salah satu bencana paling mematikan di era modern.
indiatimes.com | Abdul Manan
Berita terkait
Kenalkan, Calon Wakil Rakyat Selandia Baru Pertama Berdarah Asia
11 Juli 2017
Wetex Kang,keturunan Cina Malaysia ini akan berjuang menjadi wakil rakyat Selandia Baru melalui Partai Maori
Baca SelengkapnyaAkibatkan 16 Penerbangan Ditunda, Anjing Terlatih Ditembak Mati
17 Maret 2017
Polisi Selandia Baru menembak mati anjing terlatih setelah terlepas dan mengakibatkan 16 penerbangan ditunda.
Baca SelengkapnyaSelandia Baru Akui Hak Hukum Sungai Milik Suku Maori
16 Maret 2017
Parlemen Selandia Baru memberikan hak hukum yang sama seperti manusia kepada Sungai Whagnganui, sungai sakral yang sangat dihormati masyarakat adat Maori.
Baca SelengkapnyaSelandia Baru Tawarkan Liburan Gratis Bagi Pencari Kerja
2 Maret 2017
Pemerintah Selandia Baru tawarkan liburan gratis bagi para
pencari kerja dari seluruh dunia untuk membantu pengembangan
industri teknologi
Obyek Misterius Mirip Monster Terdampar di Selandia Baru
13 Desember 2016
Sebuah obyek misterius ditemukan terdampar di Pantai Muriwai, Auckland, Selandia Baru.
Baca SelengkapnyaBermata Sipit, Sistem Paspor Online Selandia Baru Menolaknya
9 Desember 2016
Seorang pria kelahiran Taiwan yang merupakan warga Selandia Baru bingung karena sistem aplikasi paspor online menolak aplikasinya lantaran matanya dianggap tidak terbuka.
Baca SelengkapnyaPM Selandia Baru Mengundurkan Diri demi Istri dan Anak
5 Desember 2016
Perdana Menteri Selandia Baru John Key mengumumkan bahwa dia segera mengundurkan diri dari jabatannya demi istri dan dua anaknya.
Baca SelengkapnyaGempa 7,8 Skala Richter Guncang Selandia Baru, Dua Orang Tewas
14 November 2016
Gempa menyebabkan tsunami setinggi 2 meter di Kaikoura, pantai timur Pulau Selatan.
Baca SelengkapnyaWow, Merpati Ternyata Bisa Membaca!
23 September 2016
Penelitian terbaru di Selandia Baru membuktikan bawah burung merpati bisa diajarkan membaca dan mengenali kata sama seperti manusia dan monyet.
Baca SelengkapnyaPM Selandia Baru Puji Pekerja Migran, Kritik Pekerja Lokal
7 September 2016
PM Selandia Baru John Key akan mendatangkan lebih banyak pekerja migran karena cara kerjanya lebih baik dibanding pekerja lokal yang pemalas dan pecandu narkoba.
Baca Selengkapnya