Sudan Selatan Mencekam, WNI Aman

Reporter

Editor

Natalia Santi

Senin, 23 Desember 2013 20:22 WIB

Sejumlah anak-anak pengungsi saling bercanda satu dengan lainnya di kompleks dari Misi PBB Sudan Selatan (UNMISS), di Juba, Sudan (19/12). Sudan Selatan, negara terbaru di dunia, terancam oleh meningkatnya kekerasan etnis. AP

TEMPO.CO, Khartoum - Kondisi Sudan Selatan mencekam karena pertempuran antara pasukan Presiden Salva Kiir Mayardit dengan pasukan mantan wapres Riek Machar sudah berlangsung selama satu pekan terakhir. Beberapa negara sudah mengevakuasi warganya, seperti Amerika Serikat.


Duta Besar Indonesia untuk Sudan dan Eritrea Sujatmiko memastikan warga negara Indonesia baik-baik saja. Meski situasi di Sudan Selatan masih belum menentu dan mengarah ke konflik fisik antara suku Dinka Ngok dari Presiden Salva Kiir dan Suku Neir dari mantan wapres Riek Machar.


“Sejauh ini kondisi WNI aman dan banyak yang sudah dievakuasi,” kata Sujatmiko kepada Tempo, Senin, 23 Desember 2013.


“Kami juga menerima informasi, fakta di lapangan meskipun mencekam namun di beberapa area kilang minyak dan komplek perusahaan relatif tidak terkena dampak (jauh dari pusat kerusuhan) dan keberadaan WNI di area kilang/perusahaan minyak relatif aman dengan penjagaan ketat aparat keamanan,” kata Sujatmiko, dalam surat elektroniknya kepada Tempo.


Menurut dia kondisi ibukota Juba sendiri saat ini sudah mulai stabil namun suasana masih mencekam dengan pembatasan jadwal malam dan mati lampu serta keberadaan sejumlah personil militer.


Advertising
Advertising

Diperkirakan kedepan konflik akan terus memanas dan tidak akan terkendali normal dalam waktu singkat, serta tantangan sebagai opsi penyelesaian adalah dengan rekonsiliasi politik.


Sementara keberadaan WNI di Sudan Selatan yang melapor pada KBRI Khartoum sebelumnya hanya tiga orang. Semuanya tenaga kerja professional. Pasca situasi darurat dan perlu evakuasi, lebih banyak lagi yang melaporkan diri.


Berdasar data terkini, di Sudan Selatan terdapat 46 WNI yang terdiri atas tiga personil Tentara Nasional Indonesia yang anggota UN Mission in South Sudan (UNMISS), satu pegawai sipil UNMISS dan 10 pegawai beberapa NGO serta 32 pekerja sejumlah kilang minyak.


Saat ini, 15 WNI sudah keluar dari Juba dan 31 WNI masih berada di Sudan Selatan baik di Juba maupun di lokasi kilang minyak. Proses dan biaya evakuasi selama ini ditanggung langsung oleh sejumlah perusahaan tempat WNI bekerja, namun demikian sejumlah perwakilan RI di sekitar Sudan Selatan juga mengantisipasi dengan skenario evakuasi darat jika diperlukan. KBRI terus menjalin komunikasi intensif dengan para WNI dimaksud.


Sebagai catatan, Kendala utama evakuasi adalah ditutupnya seluruh penerbangan ke bandara Juba dan akses darat sangat jauh dari Khartoum (sekitar 1.000 km) serta hanya bisa dilalui melalui Uganda, Kenya dan Nairobi. Hanya pesawat charter miliki negara-negara besar seperti Amerika Serikat yang beroperasi melakukan proses evakuasi.


NATALIA SANTI

Berita terkait

Putus Hubungan dengan Qatar, Kepentingan Yaman Diwakili Sudan

21 Juni 2017

Putus Hubungan dengan Qatar, Kepentingan Yaman Diwakili Sudan

Sudan sepakat menerima permintaah Yaman.

Baca Selengkapnya

Amnesty: Sudan Selatan Bakar 2.000 Rumah Penduduk

1 April 2017

Amnesty: Sudan Selatan Bakar 2.000 Rumah Penduduk

PBB mengkategorikan pembakaran rumah penduduk sebagai genosida.

Baca Selengkapnya

TNI Gelar Festival Layang-layang di Sudan

27 Februari 2017

TNI Gelar Festival Layang-layang di Sudan

Festival tersebut bertujuan menghibur para pelaksana misi perdamaian di Sudan di sela kegiatan rutin.

Baca Selengkapnya

Penyelundupan Senjata di Sudan, Polisi RI Bakal Dipulangkan  

21 Februari 2017

Penyelundupan Senjata di Sudan, Polisi RI Bakal Dipulangkan  

Wakil Menlu Abdurrahman Fachir memastikan polisi RI yang dituduh menyelundupkan senjata di Sudan akan dipulangkan.

Baca Selengkapnya

Perampokan Sapi, Ribuan Orang Tewas di Sudan Selatan

5 Februari 2017

Perampokan Sapi, Ribuan Orang Tewas di Sudan Selatan

Kekerasan melanda desa-desa, perempuan diculik dan dibunuh.

Baca Selengkapnya

Keamanan Terkendali, Sudah Selatan Tolak Pasukan PBB

13 Januari 2017

Keamanan Terkendali, Sudah Selatan Tolak Pasukan PBB

Menurut Menteri Pertahanan Kuol Manyang Juuk, Sudan Selatan memang sudah tak perlu lagi pasukan PBB untuk melindungi pasukan regi

Baca Selengkapnya

Tanpa Dakwaan, Sudan Bebaskan 6 Mahasiswa  

21 Juni 2016

Tanpa Dakwaan, Sudan Bebaskan 6 Mahasiswa  

Para mahasiswa itu dicokok saat berlangsung kerusuhan di Univeritas Khartum yang melibatkan mahasiswa dan pasukan keamanan.

Baca Selengkapnya

PBB: Perempuan Dijadikan Upah Seks Milisi di Sudan

12 Maret 2016

PBB: Perempuan Dijadikan Upah Seks Milisi di Sudan

Pemerintah Sudan Selatan menolak militernya menjadikan warga sipil sasaran serangan, namun berjanji akan melakukan invstigasi.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Pesawat, Bayi Ini Satu-satunya Korban Selamat

7 November 2015

Kecelakaan Pesawat, Bayi Ini Satu-satunya Korban Selamat

Bayi perempuan itu ditemukan ketika pasukan keamanan dan wartawan tengah berusaha mencari kotak hitam

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Pesawat di Sudan Selatan, 41 Tewas  

4 November 2015

Kecelakaan Pesawat di Sudan Selatan, 41 Tewas  

Cuaca buruk menyulitkan petugas mencari korban lainnya.


Baca Selengkapnya