TEMPO.CO, Paris - Sejumlah negara di Eropa akan mengirimkan pasukan ke Republik Afrika Tengah guna mendukung pasukan Prancis di sana. Demikian keterangan Menteri Luar Negeri Prancis, Laurent Fabius, pada Senin, 16 Desember 2013.
Pada pertemuan menteri-menteri luar negeri Uni Eropa, Senin, 16 Desember 2013, Prancis meminta bantuan kepada sekutunya guna memperkuat misi perdamaian di Republik Afrika Tengah dalam bentuk logistik dan keuangan.
"Kami segera memperoleh bantuan dari kolega kami di Eropa," kata Fabius kepada parlemen Prancis terkait dengan dukungan Eropa terhadap pasukannya di Republik Afrika Tengah.
Bangsa-bangsa Eropa, termasuk Polandia, Inggris, Jerman, Spanyol, dan Belgia, telah menyiapkan berbagai bentuk asistensi terhadap krisis di Republik Afrika Tengah. Meskipun demikian, bala tentara Prancis tidak akan mendapatkan dukungan militer dari angkatan bersenjata Eropa di Republik Afrika Tengah.
"Belgia dan Polandia kemungkinan akan mengirimkan pasukannya untuk meringankan beban Prancis yang sedang sedang mengamankan bandara di Bangui," kata beberapa diplomat yang tak disebutkan namanya kepada kantor berita Reuters.
Ahmed Kathrada, Aktivis Anti-Apartheid Afrika Selatan, Wafat
28 Maret 2017
Ahmed Kathrada, Aktivis Anti-Apartheid Afrika Selatan, Wafat
Aktivis anti-apartheid Afrika Selatan, Ahmed Kathrada, yang pernah dipenjara selama 26 tahun bersama Nelson Mandela, meninggal Selasa pagi, 28 Maret 2017.