Pers Australia Ingatkan Abbott Jika Tak Minta Maaf  

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Jumat, 22 November 2013 10:36 WIB

Tony Abbott. REUTERS/Dinuka Liyanawatte

TEMPO.CO, Canberra - Media-media di Australia terus menekan Perdana Menteri Australia Tony Abbott untuk meminta maaf kepada Indonesia. Sydney Morning Herald, misalnya, menyebut upaya regional untuk memerangi terorisme bisa terancam jika Australia dan Indonesia tidak bisa menyelesaikan perselisihan dalam soal tuduhan aksi mata-mata.

Mengutip pendapat sejumlah pakar kontraterorisme, media itu menulis, kebuntuan atas penyelesaian masalah penyadapan bisa menimbulkan dampak serius pada operasi ini. Apalagi, mengutip pendapat pakar kontraterorisme, Nick O'Brien, jika Jakarta akhirnya benar-benar mewujudkan ancaman mereka menurunkan level hubungannya dengan Australia, "Itu bisa membahayakan seluruh inisiatif penyelundupan manusia yang digagas pemerintah saat ini," kata Nick, yang dalam tulisan di halaman yang sama memajang halaman depan koran Tempo sebagai ilustrasinya.

Sementara itu, Komisaris Polisi Federal Australia Tony Negus mengatakan, sekitar 30 personelnya di Indonesia akan tetap melanjutkan pekerjaan mereka. "Mereka berada di sana saat ini dan hubungan selama bertahun-tahun telah menjadi salah satu yang sangat sehat," katanya.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menyerukan pengakhiran beberapa latihan militer bersama, patroli maritim bersama dalam soal penyelundupan manusia, dan beberapa kerja sama intelijen. Namun ia tidak secara spesifik menyebutkan kerja sama kepolisian.

Sebelumnya, politikus Australia, Mark Textor, meminta maaf karena menyebut Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa seperti bintang film porno. Lewat akun Twitter-nya, @markatextor, ia menyebut Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa mirip dengan bintang film syur asal Filipina yang sempat ngetop tahun 1970-an.

"Australia dituntut meminta maaf oleh seseorang yang wajahnya mirip bintang porno Filipina tahun 1970-an," kicau Textor.

Kicauan tersebut jelas menuai berbagai reaksi dari pengikutnya. Beberapa orang menganggap ucapan Textor itu tidak pantas. Di hari berikutnya, ia menuliskan tweet berisi permintaan maaf.

SMH | TRIP B

Berita terkait

Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

9 November 2018

Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

ISIS mengklaim serangan teror di Australia yang menikam tiga orang dan menabrakan mobil di Bourke Street, Melbourne.

Baca Selengkapnya

Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

9 November 2018

Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

Teror di Australia, seorang pria meledakkan mobil dan menusuk pejalan kaki di Melbourne hingga menewaskan satu orang.

Baca Selengkapnya

Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

2 Agustus 2017

Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

Maskapai Etihad Airways mengatakan siap bekerja sama dan membantu Kepolisian Federal Australia untuk mengungkap rencana teror di pesawat.

Baca Selengkapnya

Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

1 Agustus 2017

Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

Polisi Australia menemukan sejumlah benda yang diduga bahan pembuat bom dalam penggrebekan di rumah 4 tersangka.

Baca Selengkapnya

Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

1 Agustus 2017

Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

4 pria diduga jaringan ISIS diduga akan meledakkan pesawat Etihad Airways dengan rute Sydney, Australia ke Abu Dhabi.

Baca Selengkapnya

4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

1 Agustus 2017

4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

Gabungan Polisi Australia menemukan data rencana meledakkan pesawat yang terbang dari Jakarta ke Sydney oleh 4 pria Australia keturunan Libanon.

Baca Selengkapnya

Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

12 Juni 2017

Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

Australia sedang membangun penjara isolasi khusus terpidana teroris yang pertama dan berlokasi di negara bagian New South Wales.

Baca Selengkapnya

Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

17 Mei 2015

Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

Peringatan ini dikeluarkan setelah pengadilan Australia mengadili remaja Inggris usia 14 tahun yang didakwa terlibat kasus teror di acara Anzac Day.

Baca Selengkapnya

Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

16 Maret 2015

Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

Australia memperketat pengawasan imigrasi di bandara untuk mencegah warganya bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Baca Selengkapnya

ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

9 Maret 2015

ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

Pertengahan tahun lalu, Bilardi diketahui membeli tiket sekali jalan ke Istanbul.

Baca Selengkapnya