Amerika Serikat Melatih Ribuan Pasukan Libya
Editor
Choirul Aminuddin
Senin, 18 November 2013 19:34 WIB
TEMPO.CO, Tripoli - Amerika Serikat berencana melatih lebih dari 7.000 personel pasukan kemananan dan pasukan khusus Libya. Demikian keterangan pejabat militer seinor AS kepada media, Ahad, 17 November 2013.
Kepala Komando Operasi Khusus Militer AS Laksamana William McRaven mengatakan, militer AS akan berfokus pada pasukan yang siap diterjunkan untuk menghadapi teroris.
"Kami akan melatih sekitar 5-7 ribu pasukan konvensional. Kami juga akan melatih pasukan khusus guna menghadapi serangan teroris," kata McRaven dalam sebuah pertemuan yang membahas pertahanan negara di California, Sabtu, 16 November 2013, seperti dikutip kantor berita Reuters.
Kabar dari AS itu datang di tengah meningkatnya suhu keamanan di Tripoli, di mana lebih dari 40 orang tewas dan ratusan lainnya terluka ketika sejumlah warga kota memberontak melawan kelompok milisi.
Kekerasan berbuntut kematian itu pecah pada Jumat, 15 November 2013, saat pengunjuk rasa, yang diminta pemerintah setempat agar berdemonstrasi secara damai dalam melawan kelompok milisi yang bengal, ditembaki dari dalam markas milisi asal Misrata.
McRaven mengatakan, akan ada seleksi ketat bagi personel pasukan Libya yang akan dilatih di AS. Namun demikian, dia mengakui, seleksi ini dilakukan secara meluas di Libya, termasuk terhadap bekas milisi dan pejuang yang kerap dipekerjakan untuk melindungi kementerian dan kantor pemerintahan. Orang-orang itu masih setia kepada komandan atau kepala suku masing-masing dan kerap berperang untuk menguasai suatu daerah.
"Kini, seiring dengan upaya kami untuk maju dan menemukan cara agar bisa membangun pasukan keamanan Libya agar mereka menjadi milisi, kami juga akan mempertimbangkan beberapa risiko," kata McRaven di dalam pertemuan, Sabtu, 16 November 2013. "Ada sejumlah risiko, beberapa orang yang akan kita latih mungkin memiliki rekam jejak yang tidak bersih. Namun, inilah solusi terbaik yang bisa kita temukan, melatih mereka agar bisa menyelesaikan masalah mereka sendiri."
AL ARABIYA | CHOIRUL