Sejumlah wanita duduk di dalam sebuah sekolah yang dijadikan tempat pengungsian setelah meninggalkan rumah mereka untuk berlindung terjangan Badai Phailin, di Odisha, India, Sabtu (12/10). Lebih dari 400 ribu jiwa diungsikan ke tempat aman akibat Badai Phailin yang melanda wilayah timur India. REUTERS/Ahmad Masood
TEMPO.CO, Bhubaneswar – Topan Phailin menyebabkan pesawat Perdana Menteri IndiaManmohan Singh yang pulang dari lawatan kenegaraan ke Indonesia dialihkan, Sabtu, 12 Oktober 2013.
Meski pesawat dijadwalkan mendarat di New Delhi tiga jam sebelum hantaman topan di negara bagian Orissa dan Andra Pradesh, Air India One dialihkan untuk terbang dari Chennai Selatan ketimbang jalur sebenarnya di atas Kalkuta.
Sementara itu, akibat hantaman Topan Phailin di pesisir timur India sepanjang Sabtu malam, sedikitnya tiga orang tewas dan hampir satu juta warga dievakuasi.
“Kami memastikan tiga korban jiwa. Kami belum memeriksa laporan korban cedera,” kata Pradipta Kumar Mohapatra, komisioner khusus pemulihan bencana negara bagian Odisha, Minggu, 13 Oktober 2013.
Sekitar 860 ribu orang telah dievakuasi di Odisha, dan sedikitnya 100 ribu orang harus meninggalkan tempat tinggal mereka di negara bagian Andra Pradesh.
“Kami membersihkan zona berbahaya. Pada akhirnya, lebih dari 861 ribu. Ini mungkin evakuasi terbesar yang pernah dilakukan India,” kata Mohapatra.
Odisha pernah dilanda badai yang menewaskan lebih dari 8 ribu warganya tahun 1999. Kali ini, negara bagian lebih siap.
Topan Phailin membawa angin berkecepatan sekitar 200 kilometer per jam dan hujan lebat tercurah di wilayah miskin pesisir India sepanjang malam. Aliran listrik bagi jutaan warga padam, dan kerusakan properti dan pertanian tidak terhitung.