Great Barrier Reef Ketiban Bom AS, Australia Murka  

Reporter

Senin, 22 Juli 2013 13:35 WIB

Peneliti, Neil Bruce mempelajari berbagai spesies baru di perairan Australia. Foto ini dirilis oleh Museum Queensland pada 2008 ini. (AP Photo/Queensland Museum)

TEMPO.CO, Canberra - Insiden jatuhnya empat bom milik pesawat tempur Amerika Serikat di gugusan karang Great Barrier Reef, membuat murka pemerintah Australia. Bom itu dijatuhkan ketika pesawat tempur AS melakukan latihan perang di sekitar wilayah tersebut.

Juru Bicara Partai Hijau Senator Larissa Waters menuding tindakan militer AS itu biadab. "Apakah ini cara Australia menjaga situs warisan dunia dengan membiarkan kekuatan asing menjatuhkan bom di atasnya," kata Waters, seperti dilansir Sky News, Senin, 22 Juli 2013.

Menurut Komando Ketujuh Pasukan AS, dua pesawat tempur AS jenis AV-88 Harrier meluncur dari kapal induk USS Bonhomme Richard pekan lalu. Kedua pesawat tersebut mengalami masalah teknis saat latihan tempur di Negara Bagian Queensland sehingga terpaksa menjatuhkan muatan bom yang tidak meledak di wilayah Great Barrier Reef yang dilindungi pada Selasa lalu.

Empat bom seberat 1,8 ton itu dijatuhkan ke perairan lebih dari 50 meter dari wilayah gugusan karang. Awalnya, kedua pesawat tempur itu hendak melepaskan bom di Pulau Townshend, tetapi membatalkannya setelah wilayah itu dinyatakan berbahaya.

“Saat petugas hendak menjatuhkan bom, ternyata ada perahu berisi nelayan di perairan tersebut, sehingga kami harus mencari lokasi pengganti,” ujar William Marks dari militer AS. Tetapi ia tidak dapat menjelaskan kehadiran warga sipil dalam wilayah latihan tempur itu.

Ketika dijatuhkan, keempat bom itu tidak meledak. Kedua jet tempur yang merupakan bagian dari unit Ekspedisi Biota Laut ke-31 itu, diketahui kehabisan bahan bakar dan tidak akan bisa mendarat jika masih membawa bom. Mereka akhirnya memutuskan untuk melepaskan bom di wilayah gugusan karang. Marks juga mengaku telah berkoordinasi dengan otoritas Australia sebelum membuat keputusan ini.

Greet Barrier Reef adalah gugusan karang terbesar di dunia dan kaya akan biota laut. Gugusan karang itu membentang sepanjang sekitar 2.896 kilometer di wilayah utara Australia.

L SKY NEWS | CHANNEL NEWSASIA | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita terkait

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

1 menit lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Soal Tawaran Jadi Menteri, Anies Baswedan: Wong Diundang Saja Tidak

1 menit lalu

Soal Tawaran Jadi Menteri, Anies Baswedan: Wong Diundang Saja Tidak

Anies mengatakan belum ada rencana bertemu Prabowo. Masih konsentrasi menata langkah ke depan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

11 menit lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Awal Mula Penemuan Taptilo untuk SLB yang Sempat Ditahan dan Dipajaki Bea Cukai, Alat Apakah Itu?

13 menit lalu

Awal Mula Penemuan Taptilo untuk SLB yang Sempat Ditahan dan Dipajaki Bea Cukai, Alat Apakah Itu?

Alat pembelajaran taptilo untuk salah satu SLB sempat ditahan dan dipajaki Bea Cukai. Apakah itu Taptilo yang penting bagi belajar tunanetra?

Baca Selengkapnya

Kecelakaan KA Pandalungan vs Minibus di Pasuruan Tewaskan Empat Orang, Ini kata KAI

13 menit lalu

Kecelakaan KA Pandalungan vs Minibus di Pasuruan Tewaskan Empat Orang, Ini kata KAI

Satu unit minibus yang melintas di perlintasan sebidang tanpa palang pintu tertabrak KA Pandalungan relasi Gambir-Jember

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

16 menit lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

17 menit lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

PSG vs Borussia Dortmund: Pelatih Edin Terzic Kembali Menanti Daya Magis Jadon Sancho

18 menit lalu

PSG vs Borussia Dortmund: Pelatih Edin Terzic Kembali Menanti Daya Magis Jadon Sancho

Jadon Sancho diharapkan kembali tampil gemilang pada laga leg kedua Liga Champions antara PSG vs Borussia Dortmund.

Baca Selengkapnya

Yusril Sebut Prabowo Bisa Tambah Nomenklatur Kementerian: Lewat Revisi UU atau Keluarkan Perpu

19 menit lalu

Yusril Sebut Prabowo Bisa Tambah Nomenklatur Kementerian: Lewat Revisi UU atau Keluarkan Perpu

Yusril mengatakan, Prabowo bisa menambah nomenklatur kementerian dengan melakukan revisi Undang-Undang Kementerian Negera.

Baca Selengkapnya

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Anies Sebut Tetap Berada di Jalan Perubahan

20 menit lalu

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Anies Sebut Tetap Berada di Jalan Perubahan

Anies mengatakan enggan mendahului sikap apakah bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya