Kabut Asap di Singapura Diprediksi Bertahan Lama
Editor
Aningtias Jatmika TECO
Kamis, 20 Juni 2013 10:01 WIB
TEMPO.CO, Singapura – Kabut asap Singapura kiriman dari Indonesia telah mencapai level tertingginya pada hari Rabu, 19 Juni 2013. Badan Lingkungan Nasional Singapura (NEA) menyatakan, angin dan cuaca tetap konstan sehingga asap akan bertahan hingga beberapa hari.
“Berdasarkan pembacaan Indeks Standar Polusi (PSI) Departemen Kesehatan Singapura mengimbau warga Singapura untuk membatasi kegiatan di luar ruangan dan kegiatan berat lainnya,” tulis Channel News Asia, Kamis, 20 Juni 2013.
Sebanyak 23 instansi pemerintah telah mengaktifkan Haze Task Force (HTF) untuk bersama-sama saling berkoordinasi mengatasi masalah kabut di Singapura. Instansi terpenting terkait masalah ini yaitu Departemen Kesehatan (Depkes).
Depkes Singapura telah memerintahkan rumah sakit untuk mempersiapkan segala bentuk antisipasi menghadapi jumlah penderita asma, bronkitis, dan konjungtivitis karena gangguan kabut asap ini. Secara khusus, anak-anak, orang tua, serta orang dengan penyakit jantung atau paru-paru, sebaiknya menghindari kegiatan di luar ruangan dan segera menghubungi petugas medis jika mulai merasa ada gangguan kesehatan.
Selain Depkes, Kementerian Pendidikan juga tidak tinggal diam. Mereka telah menyebarkan pedoman yang dipakai sekolah untuk membatasi aktivitas fisik di luar ruangan di sekolah. Sementara itu, Kementerian Pembangunan Sosial dan Keluarga juga menyiapkan pusat penitipan anak dan taman kanak-kanak sebagai pengganti kegiatan di luar ruangan. Di tempat penitipan ini juga telah disiapkan tenaga kesehatan untuk terus memantau kondisi anak-anak.
Kementerian Pertahanan juga telah mengeluarkan imbauan untuk membatasi kegiatan di luar ruangan dan menyiapkan satuan khusus bilamana PSI kembali meningkat. Selain itu, Departemen Dalam Negeri juga mengadopsi tindakan pencegahan yang tepat untuk kesejahteraan pejabat dan Prajurit Nasional untuk tugas-tugas yang aktif sehingga keamanan dan keselamatan mereka tidak terganggu.
CHANNEL NEWS ASIA | ANINGTIAS JATMIKA
Terhangat:
EDSUS HUT Jakarta | Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah
Baca juga:
Gaji Pilot Lion Air Sekitar Rp 45 Juta per Bulan
Lion Air Berambisi Kuasai Penerbangan ASEAN
Utang Pemerintah ke Pertamina Rp 25 Triliun
BBM Naik, Tarif Angkutan Naik 30-35 Persen
Rupiah Tembus 10.000
Lion Air Tantang AirAsia dan Tiger Airways