Musharraf Diminta Bayar Jaminan Rp 195 juta

Reporter

Senin, 20 Mei 2013 19:03 WIB

Mantan Presiden Pakistan Pervez Musharraf. REUTERS/Mian Khursheed

TEMPO.CO, Islamabad - Bekas penguasa militer Pakistan, Pervez Musharraf, diminta membayar uang jaminan kepada negara karena diduga terlibat dalam pembunuhan eks Perdana Menteri Benazir Bhutto.

Pengadilan Anti-Terorisme di Islamad mengeluarkan perintah pembayaran uang jaminan pada Senin, 20 Mei 2013, terhadap Musharraf yang ditahan di rumah pertaniannya di pinggiran Islamabad sejak 19 April 2013.

Penahanan pensiunan jenderal itu terkait dengan dakwaan atas konspirasi dua kali percobaan pembunuhan terhadap Perdana Menteri Bhutto yang tewas karena satu tembakan dan serangan bom pada 2007 di Rawalpindi.

Hakim Habibur Rehman mengatakan, Musharraf yang berkuasa di Pakistan dari 1999 hingga 2008 setelah berhasil merebut kekuasaan dengan cara kudeta, diharuskan membayar uang jaminan masing-masing US$ 10 ribu (Rp 97 juta).

"Uang jaminan itu tidak otomatis membebaskan dirinya dari berbagai kasus hukum lainnya, termasuk kasus pembunuhan terhadap pemimpin pemberontak Baluch," ujar hakim. "Namun demikian, keputusan (pembayaran jaminan) dapat membuka jalan pembebasannya," kata koresponden Al Jazeera, Kamal Hyderl, dari Islamabad.

Pemerintahan Musharraf menyalahkan Baitullah Mehsud, Kepala Taliban Pakistan, sebagai pelaku pembunuhan terhadap Bhutto. Dia menolak tuduhan keterlibatan dirinya dalam pembunuhan tersebut.

Musharraf kembali dari pengasingannya di Dubai pada Maret 2013 untuk mengikuti pemilihan umum di negaranya pada pekan lalu. Dalam pidatonya di depan para pendukung, Musharraf bersumpah akan menyelamatkan negara dari kekerasan dan keterpurukan ekonomi, tetapi dia dihadapkan pada kendala tuduhan atas berbagai pembunuhan semasa berkuasa.

AL JAZEERA | CHOIRUL


Terpopuler
Dengar Pengakuan Maharani, Perasaan Sefti Hancur

Selingkuh, Begini Fathanah Minta Maaf

Ilham Arief Serahkan Rp 7 Miliar ke Fathanah

Cerita Sopir Fathanah Soal Paket Duit ke Luthfi

Bisnis Labora Sitorus Dimulai dari Miras Cap Tikus

Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya