TEMPO.CO, Gaza - Warga Gaza, Palestina, akhirnya bisa menikmati Kentucky Fried Chicken. "Ini lezat, bahkan ketika ayam ini sudah dingin," kata Fares Aboud 22 tahun kepada Xinhua saat ia menggigit sebongkah dada ayam, kemarin. Abangnya duduk di sebelahnya sembari mengudap pai apel yang juga berbungkus foto Kolonel Sanders.
Kenikmatan yang diperoleh abang adik itu berkat Al-Yamama, perusahaan spesialis pesan antar dari Al-Arish, Sinai, Mesir ke Gaza. Untuk mengantar sepaket KFC sejauh antar kota dan negara yang berjarak 35 kilometer itu, pemesan dikutip sekitar Rp 300 ribu di luar harga pesanan. Mahal? Tentu saja.Karena mereka praktis melakukan penyelundupan lewat terowongan bawah tanah dengan resiko tertangkap polisi Israel.
Layanan pesan antar ini bermula dari sekelompok warga Palestina yang ngidam ayam goreng Kentucky. Mereka lalu menelpon temannyadi Al-Arish untuk mengantarkan makanan cepat saji tersebut ke terowongan.
"Mengapa tidak sekalian menyediakan layanan pesan antar bagi warga Gaza?" kata Mohammed al-Madani, manajer keuangan Al-Yamama, kepada Christian Science Monitor. Dia lalu memasang iklan di Facebook. Dalam hitungan jam, dia mendapat lebih dari 20 pesan. Al-Madani mengatakan pemesan tidak keberatan dengan harga yang mereka tawarkan.
Hal itu diamini Rafat Shororo, warga Gaza. "Perusahaan ini membuat mimpi saya menjadi kenyataan," kata Shororo sambil menikmati ayam goreng pesanannya.
NY DAILY NEWS | ANINDYA LEGIA PUTRI
Topik terhangat:
PKS Vs KPK | E-KTP | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
Baca juga:
EDISI KHUSUS Cinta dan Wanita Ahmad Fathanah
Arab Saudi Resmi Larang Twitter
Armin Wertz, Kontributor Tempo, Ditahan di Suriah
Air Tertua di Dunia Ditemukan di Kanada
Berita terkait
Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah
4 hari lalu
Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI
Baca SelengkapnyaHadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal
6 hari lalu
McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
7 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaEkonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS
8 hari lalu
Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.
Baca SelengkapnyaTerkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara
10 hari lalu
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
11 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.
Baca SelengkapnyaHarga Emas Turun, Analis: Kekhawatiran terhadap Konflik Timur Tengah Mereda
13 hari lalu
Analisis Deu Calion Futures (DCFX) menyebut harga emas turun karena kekhawatiran terhadap konflik di Timur Tengah mereda.
Baca SelengkapnyaEkonom: Rupiah Hadapi Tekanan, BI Sebaiknya Tak Naikkan Suku Bunga Acuan
13 hari lalu
Rupiah saat ini sedang menghadapi tekanan mata uang yang sangat besar dan lonjakan arus keluar modal.
Baca SelengkapnyaKonflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM
13 hari lalu
PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.
Baca SelengkapnyaEkonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK
14 hari lalu
Kepala Ekonom BCA David Sumual merespons pelemahan rupiah. Ia menilai depresiasi rupiah karena ketegangan konflik geopolitik di Timur Tengah.
Baca Selengkapnya