TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa mengucapkan selamat kepada seluruh rakyat Malaysia yang telah melaksanakan pemilihan umum dengan penuh antusias.
“Rakyat Malaysia harus diberi selamat atas keberhasilan melaksanakan pemilihan umum, yang diamati dengan seksama oleh masyarakat di kawasan,” kata Marty usai pertemuan dengan Menlu Mozambik di Kementerian Luar Negeri, Jakarta hari ini, Senin 6 Mei 2013.
Marty mengungkapkan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga akan segera memberikan ucapan selamat kepada pemenang pemilu Malaysia. Indonesia berharap hubungan bilateral kedua negara akan terus menguat.
Marty menilai apa yang terjadi di Malaysia merupakan penguatan arsitektur demokratik di kawasan. Di mana Malaysia sebagai anggota asosiasi negara-negara Asia Tenggara (ASEAN). Keberhasilan pemilu Malaysia menunjukkan penguatan pilar politik dari ASEAN. “Perkembangan komunitas politik ASEAN sebagai pilar yang penting, fantastis dan mengagumkan, demokrasi di Malaysia telah bangkit.”
Terkait kemungkinan kecurangan yang terjadi dalam pemilu, Marty tidak mau berkomentar. Dia menegaskan hal itu akan ditangani oleh Komisi Pemilu, dengan mekanisme yang telah ditetapkan.
Ketika ditanya soal tenaga kerja Indonesia yang dituduh menjadi pemilih hantu atau phantom voter di Malaysia, Marty menyatakan hal itu adalah imajinasi yang berlebihan. Sebelumnya, Komisi Pemilihan Malaysia melaporkan bahwa Barisan Nasional mendapat mayoritas dari kursi yang diperebutkan di pemilu. Kemenangan ini memperpanjang 56 tahun kekuasaan UMNO di Malaysia.
NATALIA SANTI
Pemilu Malaysia | Harga BBM | Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg
Baca juga:
Ini Motif Perbudakan Buruh Panci di Tangerang
Massa Bakar Al-Quran di Masjid Jemaat Ahmadiyah
Ini Kata Dubes Inggris Soal Kantor OPM di Oxford
Anwar Ibrahim Berkicau Menangkan Pemilu Malaysia
Berita terkait
Malaysia Tangkap 2 Komandan ISIS Asal Irak
6 September 2017
Malaysia menangkap dua warga Irak yang diyakini komandan ISIS di Irak Selatan.
Baca SelengkapnyaHarapan Oposisi Jiran
23 Agustus 2017
Dalam akun Twitter-nya, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menulis "Harapan yang menggunung". Setelah melalui jalan panjang, akhirnya koalisi oposisi dideklarasikan secara resmi dengan logo bertulisan "HARAPAN", yang huruf "A" keempat berupa anak panah Arjuna- tokoh dalam kisah epik Mahabarata. Dengan pilihan ini, metamorfosis Pakatan Rakyat, partai oposisi Malaysia, membayangkan pemilihan umum yang akan datang sebagai arena perang melawan Karna, yakni Barisan Nasional- partai berkuasa sekarang.
Baca SelengkapnyaWakil PM Malaysia Kutuk Pelemparan Sepatu ke Mahathir Mohamad
14 Agustus 2017
Wakil PM Malaysia Ahmad Zahid Hamidi menegaskan perbedaan pendapat dengan Mahathir Mohamad tidak membenarkan seseorang untuk melakukan kekerasan.
Baca SelengkapnyaMahathir Mohamad Dilempari Sandal, Sepatu dan Botol Saat Pidato
14 Agustus 2017
Mahathir Mohamad dilempari sandal, sepatu, botol bekas air minum, kembang api, hingga kursi di saat berpidato.
Baca SelengkapnyaPemimpin ISIS Asal Malaysia Beristerikan WNI Tewas di Suriah
21 Juli 2017
Pemimpin milisi ISIS asal Malaysia, Mohamad Fuzi Harun,tewas dalam serangan udara di Suriah.
Bom Kampung Melayu, Malaysia Tingkatkan Keamanan Perbatasan
28 Mei 2017
ISIS mengaku bertanggung jawab atas insiden bom bunuh diri tersebut.
Baca SelengkapnyaBersatu Lawan Najib, Mahathir Janji Kampanye Bebaskan Anwar
21 Mei 2017
Mahathir Mohamad telah menjanjikan dukungannya untuk kampanye pembebasan musuhnya di masa lalu, Anwar Ibrahim.
Baca SelengkapnyaDuh, Pengungsi Rohingya Minum Air Toilet di Malaysia
17 Mei 2017
Pengungsi Rohingya di Malaysia hanya diberi secangkir kecil air dan sedikit makanan, serta terpaksa minum air toilet.
Baca SelengkapnyaMuslim Moderat Malaysia Terusik dengan Ceramah Ekstrem Zakir Naik
11 Mei 2017
Organisasi muslim moderat Malaysia terusik dengan keberadaan
Zakir Naik yang ceramahnya dianggap ekstrem.
Kesebelasan Malaysia Tolak Bertanding di Korea Utara
10 Mei 2017
Kesebelasan Malaysia menolak bertanding untuk kualifikasi Asian Cup di Pyongyang, Korea Utara, 8 Juni mendatang.
Baca Selengkapnya