TEMPO.CO, Damaskus - Sebuah ledakan besar menghantam kawasan di Distrik Marjeh, dekat kantor Kementerian Dalam Negeri Suriah di Damaskus Tengah, menewaskan 13 orang dan melukai lebih dari 70 orang lainnya.
Menurut siaran televisi pemerintah, aksi kekerasan mematikan itu berlangsung sehari setelah perdana menteri selamat dari serangan bom mobil.
"Serangan teroris berlangsung di Distrik Marjeh, Damaskus. Informasi awalnya menyebutkan tidak ada korban jiwa," demikian siaran televisi pemerintah, Selasa, 30 April 2013.
Sementara itu, organisasi pemerhati hak asasi manusia yang berbasis di London, Inggris, Syrian Observatory for Human Rights (SOHR), melaporkan, sembilan orang meninggal akibat ledakan bom tersebut.
SOHR, organisasi yang memiliki jaringan aktivis bermarkas di Suriah, tidak memberikan keterangan detail mengenai korban jiwa, tetapi mengatakan bahwa jumlah korban jiwa kemungkinan bakal bertambah.
Sharif Shehadeh, anggota parlemen Suriah, mengatakan kepada Al Jazeera, "Terorisme yang disponsori oleh sejumlah negara merugikan rakyat Suriah tak berdosa. Suriah rusak akibat terorisme yang disponsori oleh Arab Saudi, Qatar, dan Amerika Serikat."
Mengenai apakah serangan bom yang berlangsung baru-baru ini sebagai respons terhadap serangan pasukan pemerintah terhadap benteng pertahanan pemberontak, Shehadeh menerangkan, "Angkatan bersenjata Suriah melakukan tugasnya dengan baik di pinggiran Damaskus dan di sejumlah wilayah negara. Sebagaimana diketahui, para teroris menjadikan kawasan itu sebagai basis perlawanannya."
Angkatan bersenjata Suriah, Shehadeh menambahkan, berhasil menutup basis perlawanan mereka dari hari ke hari. Shehadeh mengatakan, "Kami telah menyerukan dialog dan kami masih tetap meminta diadakannya perundingan. Kami senantiasa mengatakan bahwa suara senjata tak bisa menyelesaikan masalah."
AL JAZEERA | CHOIRUL
Topik terhangat:
Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional
Baca juga:
Edsus Sosialita Jakarta
Susno Minta Perlindungan Komnas HAM
Wamen Denny Minta Susno Menyerah
Jaksa Waspadai Pengawalan Bersenjata Susno
Di Persembunyian, Susno Punya Pengawal
Berita terkait
CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi
12 Januari 2018
Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.
Baca SelengkapnyaGadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB
18 Oktober 2017
Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.
Baca SelengkapnyaTujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah
13 Agustus 2017
Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal
Baca SelengkapnyaBeredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah
31 Juli 2017
Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.
Baca SelengkapnyaIndonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah
28 Juli 2017
KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah
23 Juli 2017
Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah
Baca SelengkapnyaKedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri
17 Juli 2017
Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.
Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung
15 Juli 2017
Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah
Baca SelengkapnyaDokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis
14 Juni 2017
Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.
Baca SelengkapnyaHina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB
18 Mei 2017
Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.
Baca Selengkapnya