Kapal penjaga pantai Jepang berlayar mendekati kapal laut patroli Cina, Haijian No. 51 (depan) yang berlayar di sekitar perairan Kepulauan Senkaku di Laut Cina Timur yang menjadi wilayah sengketa antara Jepang dengan Cina (14/9). REUTERS/Kyodo
TEMPO.CO, Tokyo - Jepang memanggil Duta Besar Cina untuk menyampaikan protes terhadap pemerintahan Cina atas masuknya kapal-kapal mereka ke wilayah perairan di sekitar Kepulauan Senkaku/Diaoyu yang disengketakan.
Menteri Luar Negeri Jepang, Selasa, 23 Oktober 2013, mengatakan pemerintahannya memanggil Duta Besar Negeri Tirai Bambu setelah delapan kapal Cina memasuki perairan di dekat Kepulauan Senkaku/Diaoyu. Kepulauan tersebut dimasukkan ke peta kepulauan Jepang pada September 2012.
Dalam sebuah insiden, kapal-kapal Cina mengusir 10 kapal pembawa sekitar 80 aktivis nasionalis Jepang, Ganbare Nippon, yang berlayar di kawasan tersebut pada Selasa dinihari waktu setempat, 23 April 2013.
Mereka (kapal Cina) selanjutnya menarik diri dari perairan setelah mendapatkan perintah dari kapal patroli pengawas pantai Jepang ketika kapal pengawas Cina mendekat.
"Intelijen kami melaporkan bahwa ada sejumlah besar kapal Cina memasuki wilayah perairan Jepang," kata seorang anggota pengawal pantai yang tidak bersedia disebutkan namanya kepada para aktivis.
Kepala Sekretariat Kabinet Jepang, Yoshihide Suga, pada Selasa, 23 April 2013, membenarkan insiden tersebut. "Hari ini ada delapan kapal pengawas Cina memasuki Kepulauan Senkaku di sekitar Uotsuri Jima."
Menurut Cina, pelayaran oleh Ganbare Nippon adalah ilegal dan membuat masalah. "Kami mengajukan protes resmi kepada pemerintah Jepang," ujar seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina.