TEMPO.CO, Seoul - Korea Utara memperingatkan presiden baru Korea Selatan untuk "jaga lidah". Penggunaan idiom tersebut dianggap sebagai bahasa paling pedas yang dilontarkan Korut kepada pemimpin negara tetangganya itu.
Korea Utara dalam beberapa hari terakhir telah mengancam Amerika Serikat dengan perang nuklir dan serangan drone (pesawat tanpa awak) ke Korea Selatan. Sesumbar ini mendorong Washington, yang terlibat dalam latihan militer dengan Korsel, mengatakan siap untuk meladeni setiap serangan Korut.
Park Geun-hye, presiden perempuan pertama Korea Selatan, sebelumnya meminta Korea Utara untuk meninggalkan ambisi nuklirnya demi menyelamatkan rakyatnya yang kelaparan. Ia menyatakan hal itu saat Korea Selatan memperingati tenggelamnya kapal perang Korsel, yang menewaskan 46 awaknya, tiga tahun lalu. Korsel, didukung oleh sebuah komisi internasional, menyalahkan serangan torpedo Korea Utara atas tenggelamnya kapal itu, meskipun Pyongyang membantahnya.
"Pemilik Cheongwadae (istana kepresidenan Korea Selatan) lebih baik menjaga lidahnya," kata juru bicara Komite untuk Reunifikasi Damai Korea, seperti dikutip kantor berita resmi Korea Utara, KCNA.
Korea Utara secara rutin menyerang pendahulu Park, Lee Myung-bak, dengan retorika yang pedas. Mereka menyebut Lee, yang menghentikan bantuan ke Pyongyang selama lima tahun menjabat, sebagai "tikus got" serta layak ditembak dan digantung di patung.
Ketegangan antara kedua Korea telah meningkat tajam sejak Korea Utara melakukan uji nuklir ketiga pada Februari, hanya beberapa hari sebelum Park menjabat. Korut dan Korsel secara teknis masih dalam perang, setelah konflik sipil 1950-1953 yang berakhir dengan gencatan senjata.
REUTERS | TRIP B
Berita terkait
Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day
6 Februari 2021
Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.
Baca SelengkapnyaEks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir
3 Februari 2021
Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.
Baca SelengkapnyaEks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan
25 Januari 2021
Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.
Baca SelengkapnyaKim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan
20 Januari 2021
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.
Baca SelengkapnyaTahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya
2 Januari 2021
Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.
Baca SelengkapnyaTujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya
12 Desember 2020
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini
Baca SelengkapnyaCina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un
2 Desember 2020
Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.
Baca SelengkapnyaPeretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca
30 November 2020
Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaCegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan
29 November 2020
Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.
Baca SelengkapnyaMiliter Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze
23 November 2020
'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.
Baca Selengkapnya