Tentara Myanmar Mulai Masuki Area Konflik  

Reporter

Sabtu, 23 Maret 2013 16:53 WIB

Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa berdialog dengan para pengungsi Rohingya di Pauktaw, Rakhine State, Myanmar (7/1). (Dok: Biro Administrasi Menteri, Kementerian Luar Negeri)

TEMPO.CO, Meiktila — Militer mulai memasuki area konflik di wilayah tengah Myanmar, Sabtu, 23 Maret 2013. Sekitar 50 truk tentara berduyun-duyun memasuki Kota Meiktila, yang selama tiga hari mengalami kerusuhan sektarian antara kelompok Buddha dan Islam, serta menewaskan sedikitnya 20 orang.

Walaupun Presiden Thein Sein telah mengumumkan kondisi darurat pada Jumat lalu, situasi mencekam masih terasa di Meiktila hingga hari ini. Kedatangan militer di kawasan konflik ini diharapkan dapat mengembalikan situasi menjadi normal.

Kyaw Kyaw, pemimpin komunitas muslim di wilayah itu, menuturkan, ia berhasil menyelamatkan diri berkat bantuan para tetangga dan biarawan Buddha. “Kami tidak sempat menyelamatkan apa pun kecuali diri sendiri,” kata pria berusia 27 tahun itu.

Hingga kini penyebab kekerasan sektarian belum diketahui pasti. Namun, kabar yang beredar menyebutkan, insiden ini dipicu oleh pertengkaran antara seorang pedagang toko emas muslim dan pembeli beragama Buddha. Tak lama kemudian, kabar beredar seorang biksu Buddha dan seorang pria muslim tewas.

Kabar ini kemudian memicu kemarahan warga Buddha. Massa yang beringas kemudian membakar permukiman warga muslim serta beberapa masjid. Sejumlah korban tewas akibat terpanggang hidup-hidup dalam kekerasan tersebut.

Akibatnya, separuh kota hangus terbakar. Ribuan warga, baik Buddha maupun muslim, terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih aman, seperti stadion sepak bola dan biara Buddha.

Sebagian besar penduduk muslim di Myanmar berasal dari keturunan etnis India, Cina, dan Bangladesh. Sebagian besar dari mereka telah hidup di Myanmar selama beberapa dekade. Namun kekerasan terhadap warga muslim yang berjumlah 4 persen dari total penduduk Myanmar terus berlangsung.

Kekerasan terburuk terjadi pada Juni lalu, saat massa Buddha menyerang warga etnis Rohingya di negara bagian Rakhine. Insiden ini merenggut 180 nyawa dan menyebabkan 110 ribu penduduk—sebagian besar etnis Rohingya—terpaksa mengungsi atau melarikan diri ke luar negeri.

CHANNEL NEWS ASIA | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita terkait

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

29 Januari 2021

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

Militer Myanmar menuduh pemilu diwarnai kecurangan dan tidak mengesampingkan kemungkinan kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi

Baca Selengkapnya

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

10 Februari 2018

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

Dua orang disiksa hingga tewas, sedangkan sisanya, warga Rohingya, ditembak oleh tentara.

Baca Selengkapnya

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

27 September 2017

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

Militer Myanmar?kembali menemukan 17 jasad umat Hindu?di sebuah kuburan massal di Rakhine dan ARSA dituding sebagai pelakunya.

Baca Selengkapnya

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

26 September 2017

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

Dewan Keamanan PBB akan bertemu lusa untuk membahas penindasan Rohingya di Myanmar.

Baca Selengkapnya

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

26 September 2017

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

Pasukan militer?Myanmar mulai membuka satu persatu?tudingan?kekejaman?oleh?milisi Rohingya atau ARSA.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

25 September 2017

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

Pengadailan Rakyat Internasional menyimpulkan Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

23 September 2017

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

Kedua jurnalis Myanmar ini berpengalaman bekerja untuk berbagai media internasional.

Baca Selengkapnya

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

6 September 2017

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

Sebagian warga Hindu mengungsi ke Banglades dan tinggal berdampingan dengan warga Muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

5 September 2017

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

Satu pesawat tempur militer Myanmar hilang saat melakukan pelatihan penerbangan di wilayah selatan Ayeyarwady.

Baca Selengkapnya

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

27 Agustus 2017

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

ASEAN mendukung Myanmar dalam proses demokrasi, rekonsiliasi, dan pembangunan di negara tersebut dengan memegang prinsip non-intervensi.

Baca Selengkapnya