TEMPO.CO, Vatikan - Pada hari pertamanya sebagai gembala dari 1,2 miliar umat Katolik di seluruh dunia, Paus Francis mengambil barang bawaannya di sebuah hotel tempatnya menginap selama di Vatikan. Secara pribadi ia mengucapkan terima kasih pada semua staf hotel, sebelum kemudian membayar tagihannya sendiri.
Francis terkenal enggan memanfaatkan fasilitas, bersih, dan rendah hati. Di Argentina, ia memilih tinggal di flat sederhana ketimbang di rumah resmi keuskupan yang megah. Kebersahajaannya diharapkan membawa perubahan baru bagi Gereja Katolik.
Kemarin, ia memimpin misa pertamanya setelah menjadi Paus. Ia menyampaikan homili, pidato pendek, tanpa teks dengan bahasa Italia, bukan bahasa Latin seperti pendahulunya.
Media mengamati, selama hampir 12 jam sejak terpilih menjadi paus, Francis menepis semua tradisi dan formalitas dan sangat kontras dengan pendahulunya, Benediktus XVI. Benediktus, akademisi asal Jerman, juga lemah lembut dan murah hati secara pribadi, tapi formal dan tradisional di depan umum.
Dalam misa pertama, Benediktus membacakan pidatonya sebanyak tiga halaman dalam bahasa Latin. Sedangkan Francis, ia berbicara spontan selama 10 menit dalam bahasa Italia yang mudah.
Ia mengajak semua umat Katolik untuk "membangun" gereja dan hidup dalam rel keimanan. Dia meminta para imam untuk membangun gereja-gereja mereka dengan pondasi yang kuat, kalimat simbolik untuk menanamkan iman lebih dalam pada umatnya. "Apa yang terjadi ketika anak-anak membangun istana pasir di pantai, dimana semua bermuara?" katanya.
Ia menyatakan tanpa menyebarkan misi Tuhan, maka gereja hanya akan menjadi "lembaga swadaya masyarakat yang menyedihkan".
AP | TRIP B
Berita terkait
Kardinal Katolik yang Dipuja Gereja Anglikan Jadi Orang Suci
14 Oktober 2019
Paus Fransiskus menganugerahkan Kardinal John Henry Newman, pendeta paling berpengaruh di Gereja Anglikan dan menjadi Katolik, sebagai orang suci.
Baca SelengkapnyaUskup Agung Melbourne Terkejut Atas Vonis Kasus Pelecehan Seksual
26 Februari 2019
Uskup Agung Melbourne Comensoli mengaku terkejut dan terguncang terkait vonis atas kasus pelecehan seksual anak yang melibatkan Kardinal George Pell.
Baca SelengkapnyaPaus Fransiskus: Berita Bohong itu Iblis, Jurnalis Cari Kebenaran
26 Januari 2018
Paus Fransiskus mengecam berita bohong sebagai iblis dan mendesak jurnalis untuk menjalankan misinya mencari kebenaran.
Baca SelengkapnyaPaus Fransiskus Diingatkan Tak Gunakan Kata Rohingya di Myanmar
27 November 2017
Paus Fransiskus diingatkan untuk tidak menggunakan kata Rohingya selama berkunjung ke Myanmar.
Baca SelengkapnyaPaus Fransiskus Kritik Pemakaian Telepon Seluler Saat Misa Kudus
9 November 2017
Paus Fransiskus mengungkapkan kesedihannya dan kritiknya terhadap penggunaan telepon seluler, Ipad, dan sejenisnya saat Misa Kudus.
Baca SelengkapnyaPaus Fransiskus Cedera Mata di Kolombia
11 September 2017
Paus Fransiskus mengalami luka di bagian mata sebelah kiri dan tampak berdarah saat berkunjung ke Kolombia.
Peduli Rohingya, Paus Fransiskus ke Myanmar Akhir 2017
29 Agustus 2017
Paus Fransiskus itu menyerukan agar kekerasan atas warga Rohingya di Myanmar segera diakhiri.
Paus Desak Myanmar Hentikan Kekerasan terhadap Rohingya
28 Agustus 2017
Paus Fransiskus menyerukan agar kekerasan atas warga Rohingya segera diakhiri.
Lewat Video Propaganda, ISIS Ancam Bunuh Paus Fransiskus
25 Agustus 2017
Video propaganda ISIS yang mengancam untuk membunuh pemimpin umat katolik dunia, Paus Fransiskus dibuat di Filipina.
Baca SelengkapnyaPaus Fransiskus Kutuk Serangan ke Gereja di Nigeria
10 Agustus 2017
Serangan terhadap gereja jarang terjadi di wilayah selatanNigeria karena kawasan ini dihuni oleh mayoritas kaum Kristen.
Baca Selengkapnya