Korban Ledakan Damaskus Bertambah Hingga 90 Orang

Reporter

Jumat, 22 Februari 2013 19:32 WIB

Lokasi ledakan di Damaskus, Suriah (21/2). REUTERS/Sana


TEMPO.CO, DAMASKUS—Empat ledakan bom yang mengguncang Damaskus Kamis lalu menjadi serangan terbesar terhadap ibu kota Suriah sejak perang sipil berlangsung dua tahun lalu. Lembaga Observasi Suriah untuk Hak Asasi Manusia melaporkan Jumat 22 Februari 2013 korban tewas terus bertambah hingga mencapai 90 orang.

Jumlah korban terbesar berasal dari serangan bom mobil di distrik Mazraa. Serangan yang terjadi dekat kantor pusat Partai Baath pimpinan Presiden Basgar al-Assad dan kedutaan Rusia untuk Suriah itu sedikitnya menelan 60 korban jiwa. Sedangkan sisanya merupakan korban serangan tiga bom mobil di distrik Barzeh.

Baik pemerintah Suriah maupun kelompok oposisi menyatakan sebagian besar korban tewas di distrik Mazraa adalah warga sipil, termasuk anak-anak yang sedang belajar di sekolah. Sedangkan serangan di markas militer Barzeh menewaskan sedikitnya 22 anggota pasukan pemerintah.

Kedua pihak saling tuding dalam insiden ini. Media pemerintah menyatakan serangan ini dilakukan para teroris—julukan bagi pasukan pemberontak. Meski belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab, kelompok pemberontak Jabhat al-Nusra yang berafiliasi dengan Al Qaidah, kerap menjadi dalang dalam serangan di Damaskus dan Aleppo.

Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, langsung mengutuk serangan tersebut. Melalui juru bicaranya, Ki-moon mendesak kedua pihak berseteru untuk mengakhiri kekerasan dan menghormati hukum humaniter internasional. “Kekerasan dan pendekatan militer hanya memperburuk masalah. Solusi politik hanya satu-satunya jalan bagi Suriah,” kata Ki-moon dalam pernyataan tertulis.

Insiden ini juga memicu ketegangan antara Rusia dan Amerika Serikat. Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, hari ini menuding Negeri Abang Sam melakukan standar ganda ihwal Suriah. Pasalnya, Amerika memblokir resolusi Dewan Keamanan yang berisi kutukan terhadap serangan bom Mazraa.

“Kami sangat kecewa karena Amerika Serikat menolak mengutuk serangan teroris Suriah. Ini tendensi berbahaya karena Amerika mengabaikan prinsip mendasar dalam perjuangan melawan terorisme,” ujar Lavrov dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Cina, Yang Jiechi, di Moskow.

Sebelumnya, Amerika Serikat melalui Kementerian Luar Negeri mengutuk serangan di Damaskus. “Kami sangat mengecam kekerasan terhadap warga sipil maupun korps diplomatik karena melanggar hukum internasional. Kami mendesak seluruh pelaku kejahatan dari kedua pihak segera ditangkap,” tutur Victoria Nuland, juru bicara Kementerian Luar Negeri dalam konferensi pers.

Kritisnya kondisi di Suriah membuat posisi Utusan Khusus Liga Arab-PBB, Lakhdar Brahimi, diperpanjang hingga akhir tahun 2013. Juru bicara PBB Martin Nesirky mengungkapkan kontrak Brahimi semula akan berakhir kemarin.

REUTERS | VOA | RTT | SITA PLANASARI AQUADINI


Berita terkait

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.

Baca Selengkapnya

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.

Baca Selengkapnya

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal

Baca Selengkapnya

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah

Baca Selengkapnya

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.

Baca Selengkapnya

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah

Baca Selengkapnya

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.

Baca Selengkapnya

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.

Baca Selengkapnya