TEMPO.CO, Johannesburg - Aktivis anti-apartheid, Mamphela Ramphele, mengumumkan mendirikan partai politik baru guna mengambil alih kekuasaan Kongres Nasional Afrika (ANC) dari tangan Nelson Mandela.
Dokter medis dan antropolog sosial berusia 65 tahun ini mengatakan dalam acara jumpa pers, Senin, 18 Februari 2013, partainya siap melayani jutaan rakyat Afrika Selatan yang ingin mengawali era baru. "Bergabunglah bersama saya dalam membangun Afrika Selatan seperti yang kita impikan," kata Ramphele.
Dalam keterangannya kepada pers, dia menuduh pemerintahan yang dikuasai oleh ANC penuh dengan korupsi, merusak demokrasi, dan menyalahgunakan kekuasaan. "Mimpi untuk memerangi kemiskinan dan kemelaratan yang merata di masyarakat kita telah memudar," ujar Ramphele, yang juga mantan managing director Bank Dunia ini.
Koresponden Al Jazeera, Tania Page, melaporkan dari Johannesburg, Ramphele pada acara tersebut juga berbicara mengenai tingkat pengangguran yang tinggi di kalangan anak muda Afrika Selatan.
"Sekitar 50 persen anak muda berusia 18-24 tahun di negara ini menganggur," kata Page. Dia ingin melakukan restrukturisasi ekonomi dan meningkatkan pendidikan.
Dia mengatakan, partainya akan mengikuti pemilu 2014, berkampanye dari kampung ke kampung, serta akan melayani jutaan rakyat Afrika Selatan yang menginginkan era baru.
Mike Hanna dari Al Jazeera yang terus-menerus meliput perkembangan politik Afrika Selatan, mengatakan, Ramphele bakal menjadi batu sandungan bagi partai berkuasa ANC, baik soal kepribadian mapun platform partai. "Di kalangan aktivis, Mamphela Ramphele sangat dihormati," kata Hanna. "Dia belum pernah menjadi anggota partai politik mana pun."
Ahmed Kathrada, Aktivis Anti-Apartheid Afrika Selatan, Wafat
28 Maret 2017
Ahmed Kathrada, Aktivis Anti-Apartheid Afrika Selatan, Wafat
Aktivis anti-apartheid Afrika Selatan, Ahmed Kathrada, yang pernah dipenjara selama 26 tahun bersama Nelson Mandela, meninggal Selasa pagi, 28 Maret 2017.