Serangan Pemberontak Sudan, 100 Tewas  

Reporter

Senin, 11 Februari 2013 13:52 WIB

Seorang tentara pemberontak berjalan dekat sebuah pasar yang hancur akibat serangan udara oleh Angkatan Udara Sudan, di Rubkona, dekat Bentiu, Sudan (23/4). REUTERS/Goran Tomasevic

TEMPO.CO, Akobo - Sejumlah pemberontak Sudan menyerang dengan senjata berat hingga menewaskan 103 orang di negara bagian Jonglei, Sudan Selatan. Mereka yang tewas terdiri atas anak-anak dan perempuan.

Kuol Manyang Juuk, gubernur negara bagian Jonglei, pada Ahad lalu mengatakan serangan di daerah Akobo, pada Jumat, 8 Februari 2013 juga menewaskan 17 penyerang dan 14 anggota militer Sudan Selatan (SPLA). Militer tadi mengawal pemindahan binatang ternak penduduk setempat.

Kawasan sebelah utara negara bagian Jonglei selama bertahun-tahun memang dilanda peperangan. PBB menyebut lebih dari 2.600 kekerasan terjadi di Jonglei mulai dari Januari 2011 hingga September 2012 di Sudah Selatan. Komisioner Daerah Akobo, Goi Joyul, mengatakan serangan seperti ini berlangsung bertahun-tahun saat anggota etnis Lou Nuer memindahkan binatang ternak menyeberang Sungai Sobat.

Komisioner Goi Joyul menjelaskan, beberapa orang yang selamat dari serangan itu menyaksikan para penyerang menggunakan granat roket, parang, dan tombak. Menurut Joyul, kekerasan mematikan pada Jumat, 8 Februari 2013 dipercaya dilakukan oleh pemberontak yang dipimpin oleh David Yau Yau. Yau Yau adalah bekas anggota militer Sudan Selatan dari etnis Murle yang gagal memenangkan perebutan kursi di parlemen pada pemilihan umum Sudan, April 2010.

Komite Palang Merah Internasional mengatakan, lembaganya telah mengirimkan satu tim ke Akobo untuk membantu para korban cedera akibat serangan tersebut. Pada November 2012, organisasi kemanusiaan Doctors Without Borders menerangkan, kekerasan di Jonglei kian meningkat hingga mengakibatkan persoalan kemanusiaan.

Hinggga saat ini, kata Joyul, ratusan anggota keluarga hilang. "Serangan mereka menyebabkan ratusan orang, termasuk anak-anak dan kaum perempuan, tidak kembali ke rumah masing-masing," kata Joyul.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Berita terkait

Putus Hubungan dengan Qatar, Kepentingan Yaman Diwakili Sudan

21 Juni 2017

Putus Hubungan dengan Qatar, Kepentingan Yaman Diwakili Sudan

Sudan sepakat menerima permintaah Yaman.

Baca Selengkapnya

Amnesty: Sudan Selatan Bakar 2.000 Rumah Penduduk

1 April 2017

Amnesty: Sudan Selatan Bakar 2.000 Rumah Penduduk

PBB mengkategorikan pembakaran rumah penduduk sebagai genosida.

Baca Selengkapnya

TNI Gelar Festival Layang-layang di Sudan

27 Februari 2017

TNI Gelar Festival Layang-layang di Sudan

Festival tersebut bertujuan menghibur para pelaksana misi perdamaian di Sudan di sela kegiatan rutin.

Baca Selengkapnya

Penyelundupan Senjata di Sudan, Polisi RI Bakal Dipulangkan  

21 Februari 2017

Penyelundupan Senjata di Sudan, Polisi RI Bakal Dipulangkan  

Wakil Menlu Abdurrahman Fachir memastikan polisi RI yang dituduh menyelundupkan senjata di Sudan akan dipulangkan.

Baca Selengkapnya

Perampokan Sapi, Ribuan Orang Tewas di Sudan Selatan

5 Februari 2017

Perampokan Sapi, Ribuan Orang Tewas di Sudan Selatan

Kekerasan melanda desa-desa, perempuan diculik dan dibunuh.

Baca Selengkapnya

Keamanan Terkendali, Sudah Selatan Tolak Pasukan PBB

13 Januari 2017

Keamanan Terkendali, Sudah Selatan Tolak Pasukan PBB

Menurut Menteri Pertahanan Kuol Manyang Juuk, Sudan Selatan memang sudah tak perlu lagi pasukan PBB untuk melindungi pasukan regi

Baca Selengkapnya

Tanpa Dakwaan, Sudan Bebaskan 6 Mahasiswa  

21 Juni 2016

Tanpa Dakwaan, Sudan Bebaskan 6 Mahasiswa  

Para mahasiswa itu dicokok saat berlangsung kerusuhan di Univeritas Khartum yang melibatkan mahasiswa dan pasukan keamanan.

Baca Selengkapnya

PBB: Perempuan Dijadikan Upah Seks Milisi di Sudan

12 Maret 2016

PBB: Perempuan Dijadikan Upah Seks Milisi di Sudan

Pemerintah Sudan Selatan menolak militernya menjadikan warga sipil sasaran serangan, namun berjanji akan melakukan invstigasi.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Pesawat, Bayi Ini Satu-satunya Korban Selamat

7 November 2015

Kecelakaan Pesawat, Bayi Ini Satu-satunya Korban Selamat

Bayi perempuan itu ditemukan ketika pasukan keamanan dan wartawan tengah berusaha mencari kotak hitam

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Pesawat di Sudan Selatan, 41 Tewas  

4 November 2015

Kecelakaan Pesawat di Sudan Selatan, 41 Tewas  

Cuaca buruk menyulitkan petugas mencari korban lainnya.


Baca Selengkapnya