TEMPO.CO, Paris - Prancis meminta Dewan Keamanan PBB menempatkan pasukan perdamaian di Mali bersama dengan pasukan Afrika lainnya.
Menteri Luar Negeri Prancis, Laurent Fabious, mengatakan hal itu pada Rabu, 6 Februari 2013, kepada wartawan. Menurut dia, pasukan perdamaian dapat ditempatkan pada April 2013 bergabung bersama pasukan Afrika Barat, AFISMA.
"Saat ini keamanan (di Mali) telah terjamin. Di sana perlu pasukan perdamaian di bawah koordinasi PBB," kata Fabius kepada wartawan.
Prancis mengerahkan sekitar 4.000 pasukan, termasuk jet tempur, dan kendaraan lapis baja lainnya selama tiga pekan di Mali.
Pengerahan pasukan ini dimaksudkan guna membantu pemerintah Mali mengusir para pemberontak militan Islam di wilayah utara. Saat ini jumlah pasukan asing, termasuk Prancis, di Mali mencapai sekitar 8.000 tentara yang. dikenal dengan AFISMA.
Gerard Araud, Duta Besar Prancis untuk PBB, mengatakan kepada wartawan bahwa dia mulai mendiskusikan mengenai penutupan Dewan Konsultasi di Mali. Dia menambahkan, kemungkinan besar pasukan perdamaian PBB akan dikerahkan ke sana (Mali) setelah kondisinya mengizinkan.
"Kami harus menunggu beberapa pekan sebelum menilai keamanan lingkungan dan memutuskan pengerahan pasukan perdamaian di sana," kata Araud.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita terkait
Prancis Membunuh 20 Milisi Mali
1 Mei 2017
Seorang tentara Prancis tewas setelah mendapatkan serangan dari kelompok perlawanan terhadap pemerintah di Ibu Kota Bamako.
Baca SelengkapnyaPertama Kali, ICC Tuntut Milisi ISIS sebagai Penjahat Perang
23 Agustus 2016
Jaksa ICC di Den Haag, Belanda menjerat milisi ISIS yang merusak situs warisan dunia di Timbuktu, Mali sebagai penjahat perang.
Baca SelengkapnyaPenyerbuan Hotel, Mali Berkabung Tiga Hari
23 November 2015
Senegal siap membantu Mali.
Penyanderaan di Mali, Al-Qaeda Mengaku Bertanggung Jawab
23 November 2015
Prancis menempatkan 3.500 pasukan di Mali.
Baca SelengkapnyaSayap Al-Qaeda Klaim Bertanggung Jawab Atas Serangan di Hotel Mali
21 November 2015
Kelompok-kelompok bersenjata terus melakukan serangan di Mali meskipun telah terjadi kesepakatan perdamaian antara mantan pemberontak Tuareg di bagian utara dan kelompok bersenjata pro-pemerintah, Juni lalu.
Baca SelengkapnyaSerangan di Hotel Mali, 27 Orang Tewas
21 November 2015
Serangan hotel di Mali itu yang diklaim oleh kelompok Al-Murabitoun dari militan bermata satu Aljazair Mokhtar Belmokhtar.
Hotel Radisson Mali Diserbu Teroris, Biasa Jadi Transit WNI
20 November 2015
Aksi teror melanda Hotel Radisson Blue, Mali, terjadi sejak Jumat pagi
Baca SelengkapnyaTeror Bersenjata, Presiden Mali Buru-buru Kembali
20 November 2015
Aksi ini membuat Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita mempercepat kunjungan kenegaraannya ke Chad.
Baca SelengkapnyaDetik-detik Dramatis Pasukan Khusus Mali Bebaskan 80 Sandera
20 November 2015
Pasukan khusus Mali dibantu pasukan perdamaian PBB menyerbu Hotel Radisson Blu untuk membebaskan sandera.
Baca SelengkapnyaTak Ada Sandera WNI di Hotel Radisson Mali
20 November 2015
Saat kejadian, seluruh WNI berada di lokasi yang cukup jauh dari hotel.
Baca Selengkapnya