TEMPO.CO, Bamako - Gempuran jet tempur Prancis terus berlanjut ke posisi pertahanan kelompok pemberontak di sebelah utara Mali, pada Ahad, 20 Januari 2013. Tak disebutkan jumlah korban akibat pengeboman ini.
Beberapa laporan menyebutkan, pasukan Prancis dibantu militer Mali menuai perkembangan menggembirakan. Mereka berhasil merangsek masuk ke markas pertahanan kelompok pemberontak, yang disebut-sebut berafiliasi dengan al-Qaeda itu, di kawasan pegunungan Kidal. Tempat ini berjarak sekitar 1.500 kilometer dari Ibu Kota Bamako, dekat perbatasan Aljazair.
“Pengerahan (pasukan) diarahkan ke utara sejak 24 jam lalu. Pasukan sudah memasuki kawasan Utara Niono dan Sevare," kata Letnan Kolonel Emmanuel Dosseur. Niono terletak di sekitar 350 kilometer sebelah utara ibu kota Mali dan 60 kilometer selatan Diabaly. Tempat ini sempat dikuasai pemberontak selama sepekan.
Sevare memiliki bandar udara strategis yang dapat digunakan untuk menyiapkan logistik operasi penyerbuan ke utara. Kota ini terletak di sekitar 630 kilometer timur laut Bamako dan dekat dengan Konna, kota yang dikuasai oleh pemberontak pada 10 Januari 2013.
“Kami sekarang ini sudah pada fase menekan (pemberontak),” kata seorang anggota militer Prancis yang terlibat dalam perang di Niono dan Diabaly, Ahad, 20 Januari 2013. Menurut dia, kondisi di Diabaly sangat tidak jelas. Namun, dipastikan para pemberontak telah meninggalkan kota.
ALJAZEERA | CHOIRUL
Berita terkait
Prancis Membunuh 20 Milisi Mali
1 Mei 2017
Seorang tentara Prancis tewas setelah mendapatkan serangan dari kelompok perlawanan terhadap pemerintah di Ibu Kota Bamako.
Baca SelengkapnyaPertama Kali, ICC Tuntut Milisi ISIS sebagai Penjahat Perang
23 Agustus 2016
Jaksa ICC di Den Haag, Belanda menjerat milisi ISIS yang merusak situs warisan dunia di Timbuktu, Mali sebagai penjahat perang.
Baca SelengkapnyaPenyerbuan Hotel, Mali Berkabung Tiga Hari
23 November 2015
Senegal siap membantu Mali.
Penyanderaan di Mali, Al-Qaeda Mengaku Bertanggung Jawab
23 November 2015
Prancis menempatkan 3.500 pasukan di Mali.
Baca SelengkapnyaSayap Al-Qaeda Klaim Bertanggung Jawab Atas Serangan di Hotel Mali
21 November 2015
Kelompok-kelompok bersenjata terus melakukan serangan di Mali meskipun telah terjadi kesepakatan perdamaian antara mantan pemberontak Tuareg di bagian utara dan kelompok bersenjata pro-pemerintah, Juni lalu.
Baca SelengkapnyaSerangan di Hotel Mali, 27 Orang Tewas
21 November 2015
Serangan hotel di Mali itu yang diklaim oleh kelompok Al-Murabitoun dari militan bermata satu Aljazair Mokhtar Belmokhtar.
Hotel Radisson Mali Diserbu Teroris, Biasa Jadi Transit WNI
20 November 2015
Aksi teror melanda Hotel Radisson Blue, Mali, terjadi sejak Jumat pagi
Baca SelengkapnyaTeror Bersenjata, Presiden Mali Buru-buru Kembali
20 November 2015
Aksi ini membuat Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita mempercepat kunjungan kenegaraannya ke Chad.
Baca SelengkapnyaDetik-detik Dramatis Pasukan Khusus Mali Bebaskan 80 Sandera
20 November 2015
Pasukan khusus Mali dibantu pasukan perdamaian PBB menyerbu Hotel Radisson Blu untuk membebaskan sandera.
Baca SelengkapnyaTak Ada Sandera WNI di Hotel Radisson Mali
20 November 2015
Saat kejadian, seluruh WNI berada di lokasi yang cukup jauh dari hotel.
Baca Selengkapnya