TEMPO.CO, Caracas - Pemimpin kelompok oposisi Venezuela Henrique Capriles Rabu lalu mengatakan menerima putusan Mahkamah Agung yang mengizinkan penundaan pelantikan Presiden Hugo Chavez. Capriles juga menerima putusan yang menyatakan bahwa pemerintahan Chavez tetap akan berlanjut, meskipun presiden tidak dapat diambil sumpah yang dijadwalkan Kamis kemarin.
Menurut Capriles, putusan yang dikeluarkan Mahkamah Agung adalah final dan mengikat. Namun, dia menegaskan keputusan itu tidak akan mengakhiri ketidakpastian yang harus dihadapi negara tersebut. Ia juga menantang Wakil Presiden Nacolas Maduro untuk menyelesaikan persoalan yang paling utama.
"Sekarang putusan telah dijatuhkan sesuai dengan penafsiran Mahkamah Agung," kata dia kemarin. "Tidak ada lagi alasan yang bisa Anda gunakan, Maduro. Sekarang semua tanggung jawab pemerintahan jatuh kepada Anda."
Mahkamah Agung Venezuela menyatakan pengunduran waktu pengambilan sumpah jabatan Chavez, Kamis, 10 Januari 2013, boleh ditunda karena alasan kesehatan.
Penerimaan kelompok oposisi ini cukup mengejutkan karena sebelumnya kelompok oposisi menentang keras rencana penundaan ini. Mereka menilai Chavez harus menjalani pengambilan sumpah jika memang dalam kondisi sehat. Mayoritas DPR Venezuela mendukung Chavez.
Jika tidak, berdasarkan konstitusi, ia seharusnya menyerahkan kekuasaan sementara kepada wakil presiden yang akan berkuasa selama 90 hari. Bahkan, jika memang tidak mampu, kekuasaan diserahkan kepada Ketua Majelis Nasional yang akan menyiapkan pemilu baru dalam 30 hari ke depan.
GUARDIAN | RAJU FEBRIAN
Berita terkait
Melihat Air Terjun Tertinggi di Dunia, Angel Falls di Venezuela
26 Juni 2021
Angel Falls di Venezuela memegang dua rekor dunia sebagai air terjun tertinggi.
Baca Selengkapnya8 Ulah Pemimpin Dunia yang Mengejutkan di Majelis Umum PBB
26 September 2018
8 Pidato dan perilaku pemimpin dunia yang mengejutkan saat sidang di Majelis Umum PBB antara lain Castro, Arafat, Chavez, dan Gadhafi.
Baca SelengkapnyaJatuh-Bangun Venezuela dari Krisis Ekonomi
18 Mei 2018
Pemerintah Venezuela terus memperbaiki sistem yang dibangun sejak era Hugo Chavez agar lebih baik
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Mengutuk Serangan Berdarah ke Parlemen Venezuela
6 Juli 2017
Pemerintah Venezuela harus secepatnya melindungi anggota parlemen dan memberikan pengobatan terhadap korban serangan yang mengalami luka-luka
Buronan, Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Muncul di Youtube
5 Juli 2017
Polisi Venezuela yang buron setelah mencuri helikopter untuk melemparkan granat ke Mahkamah Agung mendadak muncul di YouTube.
Baca SelengkapnyaPilot Helikopter Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Diburu
29 Juni 2017
Pasukan khusus Venezuela memburu pilot helikopter Oscar Perez, 36 tahun, yang menyerang gedung Mahkamah Agung dengan granat.
Baca SelengkapnyaSiapa Pilot Penyerang Mahkamah Agung Venezuela?
28 Juni 2017
Polisi muda Venezuela muncul dalam rekaman video di Instagram menjelaskan alasan granat dilempar ke gedung Mahkmah Agung.
Baca SelengkapnyaKrisis Venezuela, Helikopter Lempar 4 Granat ke Mahkamah Agung
28 Juni 2017
Helikopter milik polisi Venezuela dipakai untuk melemparkan 4 granat ke gedung Mahkamah Agung dan menembaki gedung Kementerian Dalam Negeri.
Baca SelengkapnyaDilanda Krisis, Venezuela Naikkan Gaji PNS dan Tentara
2 Mei 2017
Ini adalah kenaikan gaji ketiga di Venezuela sepanjang 2017 dan ke-15 kalinya sejak Maduro berkuasa pada 2013.
Baca SelengkapnyaPresiden Maduro Disebut Diktator, Venezuela Pilih Keluar dari OAS
28 April 2017
Venezuela segera keluar dari organisasi negara-negara Amerika atau OAS setelah Presiden Nicolas Maduro dijuluki diktator.
Baca Selengkapnya