TEMPO Interaktif, Jakarta: Amerika Serikat ingin membantu penduduk Korea Utara, bila pemerintahnya mau menghentikan program nuklirnya. "Kami sudah katakan beberapa waktu lalu, Amerika Serikat, dan rekan lain akan membantu Korea Utara dalam memenuhi kebutuhan energinya dan ekonominya, bila ada kepastian mengenai denuklirisasi di Semenanjung Korea," ujar Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Colin L. Powell, Kamis (1/7). Menurut Powell, Amerika sudah melunakkan sikapnya dalam proposal yang diajukan dalam pertemuan enam negara--Cina, Korea Selatan, Jepang, Amerika Serikat, Rusia, Korea Utara--di Beijing, Cina beberapa waktu lalu. Pelunakkan sikap ini, kata Powell, adalah sebuah upaya Amerika untuk memecahkan masalah diplomatik di Semenanjung Korea secara damai. "Tapi solusi ini harus dimulai dari Korea Utara," tegasnya. Ia mengatakan bahwa Korea Utara harus siap membeberkan pada dunia program nuklirnya secara terbuka. Kemudian secara bertahap menghapuskan program nuklirnya tersebut hingga akhirnya habis.Apa yang diusulkan Amerika Serikat dalam pertemuan tersebut, kata Powell, bukanlah sebuah hal yang langsung diusulkan begitu saja, tapi dipikirkan secara masak. "Kami tidak melihat apa yang kami minta (dalam proposal dalam pertemuan 6 negara) sebagai hal yang sulit dilaksanakan (Korea Utara)," ujarnya. Dalam kesempatan ASEAN Regional Forum, Jumat (2/7) besok, Powell menegaskan bahwa pertemuan dengan Korea Utara adalah pertemuan sebagai mitra ASEAN. "Besok kami akan bertemu dalam pertemuan besar (dengan Negara-negara ASEAN dan mitra ASEAN lain)," tegasnya. Yophiandi dan Faisal Assegaf - Tempo News Room
Berita terkait
Hari Ini, Putin Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Masa Jabatan ke-5
6 menit lalu
Hari Ini, Putin Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Masa Jabatan ke-5
Pelantikan Vladimir Putin sebagai presiden Rusia untuk masa jabatan kelima pada upacara pelantikan yang akan digelar di Moskow.