TEMPO.CO, Tel Aviv - Seorang warga Palestina tewas setelah diterjang peluru tajam oleh pasukan militer Israel di dekat tembok perbatasan Gaza.
Militer Israel berdalih, pasukannya sengaja menembak mati pria malang tersebut setelah korban dianggap mengabaikan peringatan untuk berhenti. Petugas medis Palestina menjelaskan, korban saat ditembak tidak membawa senjata dan menderita sakit mental.
Israel melarang siapa pun memasuki "daerah penyangga" dari Gaza demi mencegah serangan kaum militan. Peristiwa penembakan pria yang diperkirakan berusia 20 tahunan hingga tewas itu berlangsung Ahad petang waktu setempat, 4 November 2012. Penembakan tersebutterjadi menyusul eskalasi kekerasan di perbatasan akhir-akhir ini.
Pada akhir Oktober 2012 lalu, enam militan Palestina tewas oleh serangan udara jet tempur Israel di kawasan yang dikuasai Hamas. Serangan itu dimaksudkan sebagai balasan atas tembakan roket ke wilayah Israel yang diluncurkan dari Gaza selama beberapa bulan.
Dalam serangan roket tersebut, empat warga sipil Israel terluka. Sedangkan ledakan bom jalan raya di perbatasan tembok menyebabkan seorang tentara tewas dan beberapa tentara lainnya luka-luka.
Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.