Orang Tua Malala Tiba di Inggris  

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Jumat, 26 Oktober 2012 09:59 WIB

Sejumlah anak menyalakan lampu minyak di samping sebuah foto Malala Yousufzai, yang ditembak pada hari selasa (9/10) oleh Taliban karena berbicara menentang Taliban dan mengkampanyekan pendidikan bagi anak perempuan, di sebuah sekolah di Peshawar, Pakistan, Jumat (12/10). REUTERS/Athar Hussain

TEMPO.CO, London - Orang tua aktivis remaja dari Pakistan yang ditembak Taliban, Malala Yousafzai, tiba di Inggris. Mereka akan mendampingi pengobatan putrinya sampai pulih.

Malala menjadi simbol internasional keberanian untuk menuntut pendidikan bagi anak perempuan. Perjuangannya diganjar butiran peluru Taliban di kepalanya. Ia kini dirawat di rumah sakit di Birmingham, Inggris.

Ayahnya, Ziauddin Yousafzai, adalah sumber inspirasi utama untuk Malala. Dia membuka sekolah di lembah Swat, Pakistan, yang terkenal sebagai wilayah konservatif dan membuka pintu lebar-lebar bagi anak perempuan untuk bersekolah--hal yang ditentang oleh Taliban.

Malala sebelumnya dirawat di rumah sakit setempat. Namun, sejak 10 hari lalu, dia diterbangkan ke Inggris.

Malala belum mampu berbicara karena tabung telah dimasukkan ke dalam trakea untuk melindungi jalan napasnya yang bengkak setelah cedera.

"Saya meninggalkan negara ini dengan berat hati. Penting bagi saya bersama putri saya selama pemulihannya," kata ayah Malela pada jaringan televisi Pakistan, PTV, sebelum meninggalkan Islamabad. "Setelah dia pulih, insya Allah, kami akan segera kembali ke Pakistan."

Khushal Khan, adik laki-laki Malala, menyerukan pada rakyat Pakistan untuk bersatu di belakang kakaknya. "Saya ingin memberi tahu semua teman saya untuk berdoa bagi Malala," katanya.

Menteri Dalam Negeri Pakistan Rehman Malik mengatakan kepada wartawan, setelah bertemu dengan keluarga Malala, bahwa Malala meminta ayahnya mengambil buku-buku sekolahnya. "Misi Malala telah sampai, bahwa pendidikan penting bagi siapa saja. Kita harus bangga dengan kecintaannya bagi bangsa ini," katanya.

Setelah Malala pulih dan kembali ke Pakistan, katanya, negara akan memberikan dia penjagaan keamanan yang lengkap. "Serangan terhadap Malala adalah pola pikir orang-orang yang tidak ingin melihat Pakistan maju," ujarnya.

CNN | TRIP B

Berita Terpopuler:
Ancaman Pemanggilan DPR, Ini Respons Dahlan Iskan

Angelina Sondakh Digosipkan Hamil, Apa Kata Ayah?

Marzuki Alie Tersinggung oleh Dahlan Iskan

Ayah Tega Menzinai Tiga Putrinya Bertahun-tahun

Penyu 215 Juta Tahun Ditemukan di Tempat Sampah

Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya