TEMPO.CO, London - Uni Eropa menerima hadiah Nobel Bidang Perdamaian 2012. Pemilihan Uni Eropa sebagai pemenang mengundang kontroversi, seperti halnya beberapa penerima hadiah nobel sebelumnya, antara lain para Presiden Amerika Serikat dan figur-figur yang lebih terlibat dalam perang ketimbang perdamaian.
Berikut ini 10 penerima hadiah Nobel yang kontroversial:
1. Rigoberta Menchú, warga Guatemala yang berkampanye untuk kaum miskin.
2. Jimmy Carter, bekas presiden Amerika Serikat ini menang karena mengkampanyekan demokrasi dan hak asasi manusia.
3. Wangari Maathai, aktivis Kenya yang prihatin soal industrialisasi di Afrika.
4. Al Gore, bekas wakil presiden Amerika Serikat yang aktif mengkampanyekan dampak pemanasan global. Aktivitasnya itu tak menolongnya untuk memenangi pemilihan presiden pada 2000.
5. Henry Kissinger, mendapat Nobel karena terlibat dalam Kesepakatan Damai Vietnam pada saat dia mengatur pengeboman rahasia terhadap Laos.
6. Cordell Hull, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat pada era Franklin D. Roosevelt, yang menolak laporan tentang holocaust dan mengirim pengungsi Yahudi kembali ke Jerman.
7. Yasser Arafat, pemimpin Palestina yang oleh Barat dituding mempromosikan terorisme modern.
8. Dalai Lama, pemimpin umat Budha Tibet yang meninggalkan negaranya ketika masih muda.
9. Norman Borlaug, bapak gerakan hijau yang menerima penghargaan Nobel pada 1970.
10. Tak seorang pun. Pemenang Nobel sebanyak 19 kali.
TELEGRAPH | SAPTO YUNUS
Berita terpopuler lainnya:
Wanita Ini Terima Tagihan Ponsel 11,7 Triliun Euro
Anak Qadhafi Ingin Digantung di Libya
Salah Order, Bocah 2 Tahun Minum Segelas Wiski
Rusia Tak Yakin Iran akan Serang Israel
Keasyikan di Warnet, Pria Ini Tak Mandi 2 Bulan
Omongan Biden, #Malarkey, Jadi Trending Topic
Penggusuran di Cina Undang Keprihatinan
Berita terkait
35 Kota Swedia Bersedia Terima Kembali 230 Eks ISIS dan Keluarga
9 April 2019
Swedia akan menerima sekitar 150 eks militan ISIS dan istri mereka, bersama 80 anak-anak setelah ISIS tumbang di Baghouz, Suriah.
Baca SelengkapnyaHilang pada 1945, Pasangan Ini Ditemukan 75 Tahun Kemudian
19 Juli 2017
Jenazah pasangan suami istri yang hilang di Pegunungan Alpen sejak 75 tahun lalu, ditemukan terdampar di kawasan gletser di Swiss.
Baca SelengkapnyaWarga Swedia Liburan ke Luar Negeri Dua Kali Setahun
22 Mei 2017
Indonesia belum banyak dikenal warga Swedia.
Baca SelengkapnyaTiba di Indonesia Raja Swedia Tenteng Koper Sendiri
21 Mei 2017
Ke Indonesia menggunakan pesawat komersial, Raja Carl XVI Gustaf dan Ratu Silvia akan ke Bandung naik kereta api dari Jakarta.
Baca SelengkapnyaRaja Swedia Penasaran dengan Keberagaman Budaya Indonesia
21 Mei 2017
Raja Swedia Carl XVI Gustaf dan Ratu Silvia berkunjung ke Indonesia 21-24 Mei 2017.
Baca SelengkapnyaMengunjungi Royal Palace, Istana Kerajaan Swedia
21 Mei 2017
Mengunjungi Royal Palace, Istana Kerajaan Swedia tempat berkantornya Raja Carl XVI Gustaf yang akan berkunjung ke Indonesia besok.
Baca SelengkapnyaRaja dan Ratu Swedia Kunjungi Pusat Penelitian di Bogor
21 Mei 2017
Pimpinan monarki Swedia, Raja Carl XV Gustaf dan Ratu Silvia, rencananya akan tiba di Indonesia besok atau Senin, 22 Mei 2017.
Baca SelengkapnyaBerkunjung ke Indonesia, Raja Swedia Bahas Kerjasama 4 Sektor Ini
18 Mei 2017
Bagas Hapsoro mengatakan salah satu kerja sama yang akan dijalin dalam kunjungan Raja Swedia Carl XVI Gustaf terkait bidang riset dan teknologi.
Qatar Meresmikan Masjid Terbesar di Skandinavia
5 Mei 2017
Masjid ini sanggup menampung 2.000 jamaah.
Swedia Tahan Sopir Truk, Diduga Teroris
8 April 2017
Pihak berwajib juga menahan pria kedua lantaran memiliki kaitan dengan tersangka.
Baca Selengkapnya