Tentara Nasional Afghanistan tiba di Tim Rekonstruksi Provinsi (PRT) setelah para penembak melakukan serangan di Provinsi Jalalabad, Afghanistan, Minggu (15/4). REUTERS/Parwiz
TEMPO.CO, PESHAWAR — Anggota Taliban, Selasa, 9 Oktober 2012, menembak gadis 14 tahun karena menentang kebrutalan kelompok ini. Malala Yousufzai ditembak di kepala dan leher saat naik ke bus sekolahnya di Kota Mingora, Provinsi Swat. Para dokter di rumah sakit Saidu Sharif kini berjuang menyelamatkan Malala yang berada dalam kondisi kritis.
Malala memperoleh penghargaan dari pemerintah Pakistan dan menjadi nominator penghargaan Perdamaian Anak Internasional 2011. Prestasi ini ia raih karena keberaniannya menggambarkan kekejian Taliban di daerah Swat melalui blog untuk BBC saat baru berusia 11 tahun.
Saat itu, Taliban berhasil menguasai kawasan pegunungan yang ramai didatangi turis. Kelompok militan itu kemudian membentuk pengadilan, mengeksekusi penduduk yang dinilai melanggar syariah dan menutup sekolah perempuan.
Sebuah tim film dokumenter berhasil merekam ekspresi Malala yang menangis karena sekolahnya ditutup. “Padahal saya bercita-cita ingin menjadi dokter,” tuturnya sesenggukan. Ia kemudian menulis dalam blog yang dipublikasikan BBC.
Setelah tulisan ini muncul, pasukan pemerintah berhasil merebut kembali wilayah itu. Malala pun mendapat penghargaan tertinggi dari pemerintah Pakistan. Namun sejak itu ia terus mendapat ancaman.
Kelompok Taliban pun mengakui mereka bertanggung jawab. “Dia sangat pro-Barat. Walaupun masih kecil, ia mempromosikan budaya Barat di wilayah Pashtun. Bahkan ia mengidolakan Presiden Obama,” ungkap juru bicara Taliban, Ehsanullah Ehsan, melalui telepon.