TEMPO.CO, Yangoon - Pemimpin oposisi Myanmar, Aung San Suu Kyi, mengatakan cukup berani mencalonkan diri sebagai presiden jika itu adalah kehendak rakyat di negerinya. Ia menyatakan hal tersebut dalam konferensi pers di markas Liga Nasional untuk Demokrasi, partai yang dipimpinnya.
Konstitusi membatasi Suu Kyi untuk duduk di kursi orang nomor satu Myanmar. Namun ia mengatakan kepada wartawan bahwa aturan itu tak akan menjadi kendala lagi.
Konstitusi, kata Suu Kyi, bisa diubah oleh parlemen jika rakyat menghendaki.
"Saya pemimpin sebuah partai politik," katanya. "Sebagai pemimpin partai politik, saya juga harus memiliki keberanian untuk menjadi presiden. Jika itu adalah apa yang rakyat inginkan, saya akan melakukannya," katanya.
Suu Kyi baru kembali dari lawatannya selama dua minggu di Amerika Serikat. Saat ia menyatakan hal itu, Presiden Thein Sein sedang berada di Korea Selatan untuk kunjungan kenegaraan. Kunjungan ini merupakan langkah terbaru dalam upaya berkelanjutan untuk merehabilitasi citra negaranya.
VOA | TRIP B
Berita terkait
Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam
29 Januari 2021
Militer Myanmar menuduh pemilu diwarnai kecurangan dan tidak mengesampingkan kemungkinan kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi
Baca SelengkapnyaInvestigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya
10 Februari 2018
Dua orang disiksa hingga tewas, sedangkan sisanya, warga Rohingya, ditembak oleh tentara.
Baca SelengkapnyaMiliter Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku
27 September 2017
Militer Myanmar?kembali menemukan 17 jasad umat Hindu?di sebuah kuburan massal di Rakhine dan ARSA dituding sebagai pelakunya.
Baca SelengkapnyaDewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya
26 September 2017
Dewan Keamanan PBB akan bertemu lusa untuk membahas penindasan Rohingya di Myanmar.
Baca SelengkapnyaMyanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine
26 September 2017
Pasukan militer?Myanmar mulai membuka satu persatu?tudingan?kekejaman?oleh?milisi Rohingya atau ARSA.
Baca SelengkapnyaPengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida
25 September 2017
Pengadailan Rakyat Internasional menyimpulkan Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas muslim Rohingya.
Baca SelengkapnyaBangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar
23 September 2017
Kedua jurnalis Myanmar ini berpengalaman bekerja untuk berbagai media internasional.
Baca SelengkapnyaWarga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar
6 September 2017
Sebagian warga Hindu mengungsi ke Banglades dan tinggal berdampingan dengan warga Muslim Rohingya.
Baca SelengkapnyaJet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan
5 September 2017
Satu pesawat tempur militer Myanmar hilang saat melakukan pelatihan penerbangan di wilayah selatan Ayeyarwady.
Baca SelengkapnyaBentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi
27 Agustus 2017
ASEAN mendukung Myanmar dalam proses demokrasi, rekonsiliasi, dan pembangunan di negara tersebut dengan memegang prinsip non-intervensi.
Baca Selengkapnya