TEMPO.CO, Damaskus - Manaf Tlass pernah menjadi salah satu teman terdekat Bashar al-Assad, presiden Suriah saat ini, yang dituntut mundur rakyatnya. Dalam wawancara dengan penyiar kondang CNN, Christiane Amanpour, ia bertutur banyak tentang diktator itu.
"Dulu dia rendah hati. Dia mengasihi orang," kata Tlass ketika menggambarkan pemimpin Suriah itu. "Tapi krisis telah mengubah dirinya."
Sebelum ia membelot Juli ini, Tlass termasuk orang dalam rezim Assad. Ayahnya adalah mantan menteri pertahanan.
Manaf Tlass adalah seorang brigadir jenderal di Garda Republik Suriah. Tapi Tlass menjadi muak dengan penumpasan brutal rezim - dan ia belajar tentang hal itu dengan cara yang sama persis dengan warga dunia lain mengetahuinya: dengan menonton video amatir yang diposting ke YouTube.
"Saya ingat betul bagaimana saya membelot," kata Tlass. "Saya miris ketika melihat mereka menginjak kepala seorang warga Suriah di Baniyas, sebuah kota di pantai Barat Suriah." Tlass, tidak seperti banyak dari pimpinan militer dan rezim, adalah Sunni - Assad dan sebagian besar sekutunya adalah Alawiy, sebuah sekte Syiah kecil.
Tlass mengatakan ia akan ke sana pada Assad dan mengatakan pelakunya harus dihukum. Ketika Assad menolak untuk bereaksi, Tlass tahu itu jawabannya: ia harus mundur. "Sejak saat itu saya tidak bisa lagi menjadi seorang teman Bashar," kata Tlass.
Menurutnya, ia pernah menyatakan kepada Assad bahwa ia harus memberikan sesuatu bagi masyarakat. "Bahwa ada pemberontakan dan ia harus berubah. Ada Musim Semi Arab di sekitar kita dan dia harus menjadi bagian dari itu untuk memulai demokratisasi. Namun dia menolak," katanya.
Terakhir kali kedua berbicara, Tlass mengatakan, adalah Juni 2011. Dia yakin, dalam hitungan bulan Assad bakal mundur.
CNN | TRIP B
Berita terkait
CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi
12 Januari 2018
Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.
Baca SelengkapnyaGadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB
18 Oktober 2017
Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.
Baca SelengkapnyaTujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah
13 Agustus 2017
Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal
Baca SelengkapnyaBeredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah
31 Juli 2017
Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.
Baca SelengkapnyaIndonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah
28 Juli 2017
KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah
23 Juli 2017
Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah
Baca SelengkapnyaKedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri
17 Juli 2017
Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.
Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung
15 Juli 2017
Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah
Baca SelengkapnyaDokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis
14 Juni 2017
Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.
Baca SelengkapnyaHina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB
18 Mei 2017
Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.
Baca Selengkapnya