TEMPO.CO, London - Aleida Guevara, anak tertua Che Guevara tak lupa hari ketika ayahnya dibunuh di hutan Bolivia. Dia saat itu tinggal di Havana bersama dua adik lelakinya.
Ia menyadari pria yang dipanggilnya "papi" itu telah tiada ketika poster Che dipasang di jalan-jalan di Havana. Pemimpin Kuba, Fidel Castro sendirilah yang meneguhkan hatinya untuk menerima kematian ayahnya. Castro mengatakan bahwa dia tidak boleh menangis untuk ayahnya, sebaliknya, dia harus bangga.
"Papi telah menulis surat kepadanya dan mengatakan bahwa ia telah meninggal dengan cara yang dia inginkan," katanya kepada daily Mirror di London. Ia hadir di kota itu untuk berbicara dalam sebuah konferensi.
Keesokan harinya ibunya membacakan surat dari ayahnya yang dimulai dengan kalimat, "Jika kau membaca surat ini, berarti aku sudah tak ada lagi di sekitar kalian."
Che, adalah seorang revolusioner Marxis Argentina, dokter, penulis, pemimpin gerilya, diplomat, dan pakar strategi militer. Sebagai seorang mahasiswa kedokteran muda, Guevara telah melakukan perjalanan di seluruh Amerika Latin dan secara radikal diubah oleh kemiskinan endemik.
Kemudian, ketika tinggal di Mexico City, bertemu Raul dan Fidel Castro dan bergabung dengan gerakan mereka untuk menggulingkan diktator Kuba yang didukung AS, Fulgencio Batista.
Guevara menjadi tokoh baik di Argentina maupun Kuba setelah kemenangan kelompok revolusi menggulingkan rezim Batista.
Ditanya tentang kematian ayahnya, ia berujar, "Ayah saya dibunuh. Revolusi hampir selalu penuh aroma kekerasan. Jika musuh tidak memberikan apa yang Anda inginkan, Anda harus menerimanya."
DAILY MIRROR | TRIP B
Terpopuler
Dijuluki Wanita Terjelek Sedunia, Ini Kata Lizzie
Ibu Ini Beranak Beruang
Dilema YouTube Atas Film Anti-Islam
Foto Topless Kate Beredar, Pengawal Dinilai Lalai
Google Tak Akan Hapus Film Anti-Islam di Youtube
Jokowi: Foke Bisa Menang 91 Persen Jika...
Berita terkait
Hari-hari Terakhir Ikon Revolusi Che Guevara
10 Oktober 2017
Gagal memimpin revolusi di Kongo, Che Guevara beralih ke Bolivia. Ia mati dieksekusi militer negara itu yang sudah dilatih Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaBolivia Peringati 50 Tahun Kematian Che Guevara
10 Oktober 2017
"Setiap orang akan mati. Tapi pemikirannya, tidak," kata Presiden Bolivia, Evo Morales.
Baca SelengkapnyaObama Cabut Bebas Visa bagi Imigran Kuba
13 Januari 2017
Presiden Amerika Serikat Barack Obama resmi mencabut kebijakan bebas visa bagi imigran asal Kuba.
Baca SelengkapnyaUU Ini Larang Pemakaian Nama Fidel Castro di Tempat Umum
29 Desember 2016
Majelis Nasional Kuba (parlemen) menyetujui undang-undang yang melarang penggunaan nama ataupun patung Fidel Castro di tempat-tempat publik.
Baca SelengkapnyaWasiat Fidel Castro: Namanya Tak Boleh Jadi Nama Jalan
5 Desember 2016
Tak boleh juga ada patung, monumen, atau taman yang dibangun untuk menghormatinya.
Baca SelengkapnyaAbu Fidel Castro Dikubur Dekat Pahlawan Kuba
4 Desember 2016
Tembakan salvo 21 kali mengiringi abu Fidel Castro memasuki tempat peristirahatan terakhirnya.
Baca SelengkapnyaIntel Amerika Berkali-kali Mencoba Membunuh Fidel Castro
28 November 2016
CIA pernah mengirim Marita Lorenz, mantan kekasih Castro,
untuk
membunuhnya. Bukannya menghabisi Castro, Lorenz malah bercinta
dengannya.
Hormati Castro, Palestina Kibarkan Bendera Setengah Tiang
28 November 2016
Presiden Palestina Mahmoud Abbas memerintahkan agar bendera Palestina dikibarkan setengah tiang untuk menghormati mantan Presiden Kuba Fidel Castro.
Baca SelengkapnyaKenangan Gorbachev Tentang Fidel Castro
26 November 2016
Gorbachev mengatakan peran Fidel sebagai penguat bangsa masih besar dalam beberapa tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaCastro Meninggal, Kalla: Dia Pejuang Luar Biasa
26 November 2016
Kalla mengatakan Castro adalah sahabat Indonesia yang baik pada masa Bung Karno.
Baca Selengkapnya