TEMPO.CO , Amman:Yordania memulangkan sekitar 150 pengungsi asal Suriah setelah terjadi kerusuhan di kamp pengungsian pada Selasa malam lalu. Sebanyak 28 polisi terluka.
“Kami akan pastikan di hadapan mereka yang melanggar hukum, kami akan memulangkan mereka, yang ditangkap akibat menyerang polisi, ke tempat asal mereka,” kata Perdana Menteri Yordania Fayez Tarawneh kepada wartawan, Rabu lalu.
Bentrokan sekitar 200 pengungsi Suriah terjadi di kamp Zaatari, yang memuat 21 ribu tenda pengungsi. Mereka memprotes kondisi kamp yang tidak nyaman dan aman. Kamp pengungsi asal Suriah berada di kota gurun pasir. Para pengungsi mengalami beratnya badai pasir dan kedatangan hewan-hewan berbahaya, seperti ular dan kalajengking.
Kerusuhan serupa sudah terjadi sebelumnya. Sekitar 200 pengungsi melempari aparat penjaga keamanan Yordania dengan batu pada Sabtu pekan lalu, sebagai protes atas kondisi kamp. Sejumlah aparat polisi Yordania terluka.
Menteri Informasi Yordania, Sameeh Maaytha, mengatakan bahwa negaranya tidak akan mentoleransi pemberontakan seperti itu di kemudian hari.
Perwakilan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) di Yordania, Andrew Harper, mengatakan situasi Zaatari sudah tenang. Ia menjelaskan, sehubungan dengan meningkatnya jumlah pengungsi, dibutuhkan pula penambahan kapasitas bantuan logistik. “Kami harus berfokus pada peningkatan pemberian pelayanan dan dukungan ke kamp,” ujarnya.
Yordania menjadi tempat pengungsian sekitar 180 ribu pengungsi akibat perang sipil di Suriah. Jumlah pengungsi di Yordania merupakan yang terbesar di kawasan tersebut.
Menghadapi gelombang pengungsi Suriah yang terus mengalir ke negara-negara terdekat, Menteri Luar Negeri Turki, Ahmet Davutoglu, meminta PBB segera membangun tempat penampungan puluhan ribu pengungsi dan melakukan langkah-langkah konkret.
“Kami berharap PBB mengambil langkah untuk melindungi pengungsi Suriah, dan jika memungkinkan merumahkan mereka di kamp-kamp,” kata Davutoglu, seperti diberitakan Anatolia.
Turki menjadi rumah bagi lebih dari 80 ribu pengungsi Suriah yang ditempatkan di kamp-kamp perbatasan kedua negara. Hingga Senin lalu, ribuan pengungsi menunggu di perbatasan untuk mendapatkan tempat tinggal.
KUWAIT NEWS AGENCY | NEWS CHANNEL ASIA | REUTERS | MARIA RITA
Berita lain:
Osama Sudah Tewas Saat Navy SEAL Serbu Kamarnya
Diadukan ke Polisi Gara-gara Berisik Saat Bercinta
Pramugara Tertua di Dunia Pensiun di Usia 83 Tahun
Meski Embargo, Iran Ingin Indonesia Tambah Ekspor
Pendeta Tawari Pembunuh John Lennon Kehidupan Baru
Berita terkait
CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi
12 Januari 2018
Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.
Baca SelengkapnyaGadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB
18 Oktober 2017
Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.
Baca SelengkapnyaTujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah
13 Agustus 2017
Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal
Baca SelengkapnyaBeredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah
31 Juli 2017
Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.
Baca SelengkapnyaIndonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah
28 Juli 2017
KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah
23 Juli 2017
Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah
Baca SelengkapnyaKedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri
17 Juli 2017
Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.
Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung
15 Juli 2017
Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah
Baca SelengkapnyaDokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis
14 Juni 2017
Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.
Baca SelengkapnyaHina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB
18 Mei 2017
Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.
Baca Selengkapnya