Asap mengepul dari lokasi ledakan saat perayaan Muharram di Kabul, Afghanistan. AP
TEMPO.CO, Kabul - Sebuah bom meledak di dekat ibu kota Afganistan, Kabul, menewaskan sedikitnya sembilan warga sipil. Belum ada yang mengaku bertanggung jawab.
Otoritas setempat mengatakan bom kemungkinan besar dikendalikan dari jarak jauh. Bom menghantam sebuah minibus di Distrik Paghman pada sekitar pukul 05.00 waktu setempat. Di lain pihak, laporan lainnya menyebutkan target serangan adalah sebuah bus pengangkut anggota Angkatan Besenjata Nasional Afganistan.
Pada bagian lain, terjadi ledakan di pangkalan militer NATO di selatan kota. Kejadian ini dilaporkan melukai setidaknya 12 orang. Beberapa pejabat setempat mengatakan sebuah truk bermuatan bahan peledak diledakkan di pangkalan militer International Security Assistance Force (Isaf), NATO, di Pule Alam, Provinsi Logar. Akibat ledakan tersebut, kata juru bicara Isaf kepada kantor berita AFP, sejumlah pasukan militer cedera.
Kepala Kepolisian Provinsi, Ghulam Sakhi Rogh Lewanai, mengatakan kepada AFP, "Sebuah truk memuat bahan peledak diledakkan di markas militer sekutu di Kota Pule Alam. Sampai sejauh ini informasi yang kami peroleh menyebutkan 17 warga sipil Afganistan dan tiga anggota militer Isaf cedera."
Seorang warga lokal mengatakan kepada BBC, "Saya sempat melintas di depan pangkalan militer tempat saya bekerja dengan sepeda. Tak lama kemudian saya mendengar suara ledakan dari jarak tiga kilometer dari sumber ledakan."
Menurut AFP, Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan yang disampaikan secara tertulis kepada kantor berita ini. Seorang pejabat intelijen senior Afganistan di Provinsi Logar menuduh jaringan Haqqani berada di balik serangan pangkalan militer NATO. "Serangan ini dilakukan oleh kelompok Haqqani sebagai bentuk pembalasan atas penahanan beberapa pemimpin mereka di Logar dan tewasnya sejumlah komandan level distrik," katanya kepada BBC.
Jaringan Haqqani memiliki kedekatan dengan Taliban dan dilaporkan mereka mempunyai pangkalan di Pakistan. Kelompok ini kerap melakukan serangan terhadap fasilitas Barat, India, dan pemerintah Afganistan.
Informasi yang diperoleh Associated Press menyebutkan penyebab minibus berpenumpang warga sipil itu celaka adalah akibat dari ulah seorang pria yang menempatkan bom di dalam minibus setelah warga desa setempat ditahan. Direktur Kejahatan Kepolisian Kabul, Mohammad Zahir, mengatakan bahan peledak sengaja diletakkan di bawah jembatan dan diledakkan ketika bus melintas.
Belum ada kelompok mana pun yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut. Namun, Kepala Kepolisian Distrik Paghman, Kolonel Amrullah, menuduh pelaku ledakan adalah para pemberontak yang berafiliasi dengan Taliban. Taliban acap menanam bom di jalan raya. Pasukan keamanan Afganistan terus menerus melancarkan operasi di beberapa kawasan dalam beberapa tahun terakhir ini. Mereka berhasil menyita sejumlah senjata dan amunisi.