Kamp Pengungsi Kongo Dihantam Kolera  

Reporter

Editor

Senin, 6 Agustus 2012 15:03 WIB

Sejumlah masyarakat Kongo kembali harus mengungsi setelah bentrokan yang terjadi antara pemberontak dan pasukan pemerintahan di Kongo, (06/11). Bentrokan ini terjadi untuk yang kedua kalinya setelah Sabtu lalu. FOTO: AP Photo/Jerome Delay

TEMPO.CO, Goma - Sedikitnya sembilan orang di kamp pengungsi Republik Demokratik Kongo tewas akibat terserang kolera. Kamp itu sendiri penuh dengan korban bentrok antara pemberontak M23 dengan pasukan pemerintah.

Menurut sejumlah relawan dari Doctors Without Borders, ini merupakan kasus pertama yang terjadi di tempat penampungan pengungsi. Kolera mewabah karena kotoran manusia dan kondisi kesehatan yang buruk.

Ribuan warga Kongo terpaksa mengungsi ke tempat-tempat aman untuk menghindari bentrok yang melibatkan pemberontak M23 melawan pasukan pemerintah yang didukung oleh pasukan perdamaian PBB.

Patrick Wieland dari Doctors Without Borders mengatakan organisasinya akan mendirikan beberapa klinik tenda guna mengisolasi korban di Kanyaruchinya, daerah pinggiran Goma, ibu kota Provinsi Kivu Utara.

Menurut Wieland, aksi kemanusiaan yang dilakukan saat ini, selain melakukan perawatan medis, pihaknya juga menyalurkan air bersih ke kamp pengungsi. Dia menambahkan toilet di sana tak mencukupi untuk jumlah para pengungsi di Rutshuru dan tetangganya di Kiwanja, sekitar 80 kilometer sebelah utara Goma.

"Kami mengobati para korban tanpa tangan dan kaki akibat granat serta senjata berat," kata Wieland. Wieland mengatakan untuk pertama kalinya dirinya mengobati korban sipil yang jumlahnya begitu banyak dibandingkan dengan korban pasukan bersenjata.

Wartawan Al Jazeera Peter Greste melaporkan dari Goma bahwa 13.500 keluarga berada di kamp pengungsi ini sejak bulan lalu. Mereka kehilangan tempat tinggal akibat pertempuran antara pemberontak dengan pasukan pemerintah. "Mereka terpaksa membangun tempat pengungsian seadanya terbuat dari ranting, rumput, dan dedaunan," ujarnya.

"Hanya segelintitr orang saja yang bisa membangun tempat berteduh dari plastik. Itu pun setelah mereka berjuang mendapatkannya dari lembaga pengungsi PBB. Namun hampir sebagian besar pengungsi terpaksa hidup di alam terbuka. Mereka tak memiliki makanan selama sebulan dan hanya mendapatkan biskuit seminggu lalu. Setelah itu tak pernah mendapatkannya lagi."

Pemberontak M23, mengambil nama dari kesepakatan 23 Maret 1999 yang mereka teken bersama pemerintah Kongo, pekan lalu menyerang pasukan pemerintah dan markas pasukan penjaga perdamaian PBB di Kiwanja dengan mortir .

Angkatan Bersenjata Kongo saat ini hanya menguasai Kota Goma dan Desa Kibuba, terletak di sekitar 10 kilometer Goma. Di lain pihak, pemberontak mengontrol seluruh kota-kota di utara Rutshuru. Pasukan pemberontak dikabarkan mulai mengancam Goma.

Dewan Keamanan PBB pada Kamis pekan lalu meminta M23 tak melanjutkan serangannya ke Goma. Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Dewan Keamanan yang dipimpin oleh Gerard Araud dari Prancis, PBB mengaku sangat prihatin dengan kondisi kemanusiaan di sana yang sangat buruk, khususnya gelombang pengungsi yang kian banyak. Araud meminta komunitas internasional memberikan bantuan kemanusiaan.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Berita terkait

Pemberontak Bunuh 40 Polisi Kongo  

26 Maret 2017

Pemberontak Bunuh 40 Polisi Kongo  

Para milisi itu kemudian kabur dengan kendaraan dan membawa senjata milik polisi.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Pajak Ulat, Puluhan Orang di Negara Ini Tewas

19 Oktober 2016

Gara-gara Pajak Ulat, Puluhan Orang di Negara Ini Tewas

Sedikitnya, 20 orang tewas dalam pertempuran selama tiga hari antara etnis Pygmy dan Bantu.

Baca Selengkapnya

Demam Kuning Afrika Bisa Menyebar ke Seluruh Dunia

16 Agustus 2016

Demam Kuning Afrika Bisa Menyebar ke Seluruh Dunia

Penularan wabah demam kuning (yellow fever) yang sudah merenggut ratusan nyawa di tengah Afrika, kini dilaporkan bisa menyebar ke seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Serangan Pemberontak di Kongo, 64 Orang Tewas  

15 Agustus 2016

Serangan Pemberontak di Kongo, 64 Orang Tewas  

Sebanyak 64 orang tewas dalam serangan pemberontak di Republik Demokratik Kongo timur laut.

Baca Selengkapnya

Eks Wakil Presiden Kongo Dituding sebagai Penjahat Perang  

22 Maret 2016

Eks Wakil Presiden Kongo Dituding sebagai Penjahat Perang  

Bemba dituduh melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kejahatan kemanusiaan di Republik Afrika Tengah (CAR) selama lebih-kurang satu dekade.

Baca Selengkapnya

Kongo Izinkan 150 Anak Diadopsi Warga Asing

23 Februari 2016

Kongo Izinkan 150 Anak Diadopsi Warga Asing

Kongo mengizinkan 150 anak diadopsi orang tua warga negara asing.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kongo Adili Pelaku Kejahatan Seksual

20 Juni 2015

Begini Cara Kongo Adili Pelaku Kejahatan Seksual

"Kami membutuhkan pengadilan ini untuk menunjukkan bahwa keadilan itu ada. Para pemerkosa itu mengerti bahwa mereka harus dihukum."

Baca Selengkapnya

Kongo, Negara Paling Berbahaya untuk Wanita  

26 November 2014

Kongo, Negara Paling Berbahaya untuk Wanita  

Setidaknya 48 wanita Kongo diperkosa setiap satu jam. Tingginya kekerasan seksual ini menjadikan Kongo sebagai negara paling tidak aman untuk wanita.

Baca Selengkapnya

Warga Kongo Makan Jasad Terduga Teroris  

3 November 2014

Warga Kongo Makan Jasad Terduga Teroris  

Pria yang tidak diidentifikasi itu diduga bagian dari kelompok Islam ekstremis ADF-NALU.

Baca Selengkapnya

300 Tahanan Kabur dari Penjara Kongo  

6 Juni 2014

300 Tahanan Kabur dari Penjara Kongo  

Pelarian ini dimulai ketika narapidana merebut senjata penjaga penjara.

Baca Selengkapnya