Ebola, Warga Uganda Dilarang Jabat Tangan

Reporter

Editor

Sabtu, 4 Agustus 2012 04:53 WIB

Pemuda Uganda membawa jenazah aktivis dari pemakaman keramat Kasubi yang terbakar di Kampala (17/3).(AP Photo/Marc Hofer)

TEMPO.CO, Kampala-- Kepanikan melanda wilayah barat Uganda setelah 16 orang tewas akibat virus Ebola sejak tiga pekan lalu. Pejabat Kementerian Kesehatan Uganda mengatakan mereka memonitor perkembangan 232 pasien yang diduga terjangkit virus mematikan tersebut.

Menurut Menteri Kesehatan Uganda, Dennis Rwamafa, dari 200-an orang tersebut sebanyak 30 orang di antaranya menjalani isolasi khusus di rumah sakit di distrik Kibaale. Diantaranya termasuk delapan karyawan bagian kesehatan di Rumah Sakit Nasional Kagadi, di ibu kota Kampala.

"Tim Kementerian sangat aktif memonitor, apalagi lebih dari 232 orang diduga terkena virus Ebola yang dapat menimbulkan kematian," kata Dennis Rwamafa dalam sebuah pernyataan, Jumat 3 Agustus 2012.

"Pasien yang terkena virus tak menunjukkan tanda-tanda sakit, tapi kami terus memonitor keadaan mereka," kata dia.

Pemerintah setempat khawatir penyebaran virus ini akan terus bertambah. Pasalnya, lima dari 30 orang pasien yang tengah dimonitor adalah tahanan di penjara Kibaale.

Namun Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan virus ini masih terkontrol. Joaquim Saweka, perwakilan WHO di Uganda mengatakan mereka yang diduga terjangkit virus sudah ditangani dokter sehingga penyebarannya bisa ditangani.

Kelompok Doctors Without Borders mengatakan wabah Ebola menyebar saat pemakaman korban pertama seorang bayi perempuan berusia tiga bulan. Virus dari korban menyebar ke-65 orang yang menghadiri pemakamannya. Dari jumlah itu, 15 orang dipastikan terjangkit virus dan 11 di antaranya meninggal.

Uganda seolah menjadi langganan Ebola. Negara Afrika Timur sudah diserang Ebola empat kali. Yang terparah terjadi pada 2000 lalu ketika 425 orang terjangkit dimana 224 orang di antaranya tewas.

Presiden Uganda Yoweri Museveni, Ahad lalu, menyerukan rakyatnya untuk menghindari kontak fisik berlebihan seperti berjabat tangan dan menghadiri pesta-pesta besar.

Ia juga meminta warga untuk tidak mengubur orang yang diduga meninggal akibat wabah itu. "Ebola menyebar melalui kontak fisik. Hindari jabat tangan yang bisa menyebabkan keluar keringat. Itu bisa menyebabkan masalah," ujarnya.

Otoritas di Kibaale yang menjadi pusat merebaknya virus dan di distrik-distrik Kabarole melarang diselenggarakannya pertemuan umum. Pemerintah juga menutup pasar dan sekitar 200 sekolah di Kibaale. Sedangkan Kepala Penjara Uganda melarang layanan kunjungan terhadap para narapidana.

"Kami memperkirakan jumlah kasus akan meningkat," kata Dan Kyamanywa, pejabat kesehatan distrik Kibaale. "Sangat penting untuk memecahkan jalur penyebaran dan mengurangi jumlah kontak yang memiliki kasus yang dicurigai."

REUTERS | CNN | AL JAZEERA | CHOIRUL | RAJU FEBRIAN

Berita lain:

Pulang Setelah 23 Tahun Dinyatakan Meninggal

Psikiater Ingatkan Seminggu sebelum Joker Beraksi

Obama Diledek untuk Belikan Michelle Es Krim

Iran Izinkan Taliban Buka Kantor di Zaheda

Trio Al-Qaeda Ditahan Polisi Spanyol

Kofi Annan Mundur Sebagai Utusan PBB-Liga Arab

Berita terkait

Selama Pilpres, Uganda Tutup Media Sosial  

19 Februari 2016

Selama Pilpres, Uganda Tutup Media Sosial  

Untuk menyiasati, warga Uganda menggunakan jaringan VPN.

Baca Selengkapnya

Pemilu Uganda, Museveni Diprediksi Menang

18 Februari 2016

Pemilu Uganda, Museveni Diprediksi Menang

Secara keseluruhan, pemilu berjalan damai.

Baca Selengkapnya

Pemilihan Umum di Uganda Rusuh, SatuTewas

16 Februari 2016

Pemilihan Umum di Uganda Rusuh, SatuTewas

Beberapa orang cedera seelah dipukul polisi.

Baca Selengkapnya

Begini Alasan Pemuda Ini Mau Nikahi Nenek Zaituni 70 Tahun  

13 September 2015

Begini Alasan Pemuda Ini Mau Nikahi Nenek Zaituni 70 Tahun  

Tikubuwana, 27 tahun, dan Zaituni, 70 tahun, sudah hidup bersama dalam satu atap.

Baca Selengkapnya

Kecewa Dengan Mantan Istri, Pemuda Ini Nikahi Nenek 70 Tahun  

12 September 2015

Kecewa Dengan Mantan Istri, Pemuda Ini Nikahi Nenek 70 Tahun  

Steven Tikubawana, 27 tahun, menyebut calon istrinya, Zaituni Nakanda, 70 tahun, setia dan penuh kasih sayang.

Baca Selengkapnya

Pimpin Majelis PBB, Menteri Uganda Dikecam  

12 Juni 2014

Pimpin Majelis PBB, Menteri Uganda Dikecam  

Ia pernah terlibat skandal korupsi dan memainkan peran penting dalam pemberlakukan undang-undang antigay yang kontroversial di negaranya.

Baca Selengkapnya

Didakwa Gay, Pria Inggris Diusir dari Uganda  

23 Januari 2014

Didakwa Gay, Pria Inggris Diusir dari Uganda  

RUU Homoseksual dianggap kejam oleh kelompok pembela hak asasi manusia.

Baca Selengkapnya

Pemakaian Rok Mini Dianggap Kriminal di Uganda

6 April 2013

Pemakaian Rok Mini Dianggap Kriminal di Uganda

Bagi mereka yang dengan sengaja mempertontonkannya, semisal penyanyi di atas panggung, hukumannya akan berlipat.

Baca Selengkapnya

AS Tawarkan Rp 48 Miliar untuk Buru Kony

4 April 2013

AS Tawarkan Rp 48 Miliar untuk Buru Kony

Gerombolan Kony menculik anak-anak di empat negara bagian tengah Afrika untuk dijadikan tentara dan budak seks.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Helikopter Militer Uganda Hilang di Kenya

13 Agustus 2012

Sejumlah Helikopter Militer Uganda Hilang di Kenya

Tak disebutkan jumlah helikopter dan pasukan yang ada di dalamnya.

Baca Selengkapnya