TEMPO.CO, Kampala-- Kepanikan melanda wilayah barat Uganda setelah 16 orang tewas akibat virus Ebola sejak tiga pekan lalu. Pejabat Kementerian Kesehatan Uganda mengatakan mereka memonitor perkembangan 232 pasien yang diduga terjangkit virus mematikan tersebut.
Menurut Menteri Kesehatan Uganda, Dennis Rwamafa, dari 200-an orang tersebut sebanyak 30 orang di antaranya menjalani isolasi khusus di rumah sakit di distrik Kibaale. Diantaranya termasuk delapan karyawan bagian kesehatan di Rumah Sakit Nasional Kagadi, di ibu kota Kampala.
"Tim Kementerian sangat aktif memonitor, apalagi lebih dari 232 orang diduga terkena virus Ebola yang dapat menimbulkan kematian," kata Dennis Rwamafa dalam sebuah pernyataan, Jumat 3 Agustus 2012.
"Pasien yang terkena virus tak menunjukkan tanda-tanda sakit, tapi kami terus memonitor keadaan mereka," kata dia.
Pemerintah setempat khawatir penyebaran virus ini akan terus bertambah. Pasalnya, lima dari 30 orang pasien yang tengah dimonitor adalah tahanan di penjara Kibaale.
Namun Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan virus ini masih terkontrol. Joaquim Saweka, perwakilan WHO di Uganda mengatakan mereka yang diduga terjangkit virus sudah ditangani dokter sehingga penyebarannya bisa ditangani.
Kelompok Doctors Without Borders mengatakan wabah Ebola menyebar saat pemakaman korban pertama seorang bayi perempuan berusia tiga bulan. Virus dari korban menyebar ke-65 orang yang menghadiri pemakamannya. Dari jumlah itu, 15 orang dipastikan terjangkit virus dan 11 di antaranya meninggal.
Uganda seolah menjadi langganan Ebola. Negara Afrika Timur sudah diserang Ebola empat kali. Yang terparah terjadi pada 2000 lalu ketika 425 orang terjangkit dimana 224 orang di antaranya tewas.
Presiden Uganda Yoweri Museveni, Ahad lalu, menyerukan rakyatnya untuk menghindari kontak fisik berlebihan seperti berjabat tangan dan menghadiri pesta-pesta besar.
Ia juga meminta warga untuk tidak mengubur orang yang diduga meninggal akibat wabah itu. "Ebola menyebar melalui kontak fisik. Hindari jabat tangan yang bisa menyebabkan keluar keringat. Itu bisa menyebabkan masalah," ujarnya.
Otoritas di Kibaale yang menjadi pusat merebaknya virus dan di distrik-distrik Kabarole melarang diselenggarakannya pertemuan umum. Pemerintah juga menutup pasar dan sekitar 200 sekolah di Kibaale. Sedangkan Kepala Penjara Uganda melarang layanan kunjungan terhadap para narapidana.
"Kami memperkirakan jumlah kasus akan meningkat," kata Dan Kyamanywa, pejabat kesehatan distrik Kibaale. "Sangat penting untuk memecahkan jalur penyebaran dan mengurangi jumlah kontak yang memiliki kasus yang dicurigai."
REUTERS | CNN | AL JAZEERA | CHOIRUL | RAJU FEBRIAN
Berita lain:
Pulang Setelah 23 Tahun Dinyatakan Meninggal
Psikiater Ingatkan Seminggu sebelum Joker Beraksi
Obama Diledek untuk Belikan Michelle Es Krim
Iran Izinkan Taliban Buka Kantor di Zaheda
Trio Al-Qaeda Ditahan Polisi Spanyol
Kofi Annan Mundur Sebagai Utusan PBB-Liga Arab
Berita terkait
Selama Pilpres, Uganda Tutup Media Sosial
19 Februari 2016
Untuk menyiasati, warga Uganda menggunakan jaringan VPN.
Pemilu Uganda, Museveni Diprediksi Menang
18 Februari 2016
Secara keseluruhan, pemilu berjalan damai.
Baca SelengkapnyaPemilihan Umum di Uganda Rusuh, SatuTewas
16 Februari 2016
Beberapa orang cedera seelah dipukul polisi.
Baca SelengkapnyaBegini Alasan Pemuda Ini Mau Nikahi Nenek Zaituni 70 Tahun
13 September 2015
Tikubuwana, 27 tahun, dan Zaituni, 70 tahun, sudah hidup bersama dalam satu atap.
Baca SelengkapnyaKecewa Dengan Mantan Istri, Pemuda Ini Nikahi Nenek 70 Tahun
12 September 2015
Steven Tikubawana, 27 tahun, menyebut calon istrinya, Zaituni Nakanda, 70 tahun, setia dan penuh kasih sayang.
Baca SelengkapnyaPimpin Majelis PBB, Menteri Uganda Dikecam
12 Juni 2014
Ia pernah terlibat skandal korupsi dan memainkan peran penting dalam pemberlakukan undang-undang antigay yang kontroversial di negaranya.
Baca SelengkapnyaDidakwa Gay, Pria Inggris Diusir dari Uganda
23 Januari 2014
RUU Homoseksual dianggap kejam oleh kelompok pembela hak asasi manusia.
Pemakaian Rok Mini Dianggap Kriminal di Uganda
6 April 2013
Bagi mereka yang dengan sengaja mempertontonkannya, semisal penyanyi di atas panggung, hukumannya akan berlipat.
Baca SelengkapnyaAS Tawarkan Rp 48 Miliar untuk Buru Kony
4 April 2013
Gerombolan Kony menculik anak-anak di empat negara bagian tengah Afrika untuk dijadikan tentara dan budak seks.
Baca SelengkapnyaSejumlah Helikopter Militer Uganda Hilang di Kenya
13 Agustus 2012
Tak disebutkan jumlah helikopter dan pasukan yang ada di dalamnya.
Baca Selengkapnya