Iran Bantah Membunuh Turis Israel di Bulgaria  

Reporter

Editor

Jumat, 20 Juli 2012 13:58 WIB

Perdana menteri Israel Prime Minister Benjamin Netanyahu. AP/Ariel Schalit

TEMPO.CO, Teheran - Iran menolak tuduhan Israel yang menyebutkan bahwa negaranya terlibat dalam serangan bom bunuh diri di Bulgaria yang menewaskan sedikitnya delapan orang. Bantahan tersebut disampaikan melalui televisi pemerintah, Kamis, 19 Juli 2012. "Tuduhan itu sebuah kekonyolan."

Dalam website TV, Iran justru mempertanyakan tuduhan yang dilontarkan Perdana Menteri Benyamin Netanyahu dan pejabat lainnya. "Mereka konyol dan hanya mencari sensasi," tulisnya. Wesbsite ini juga menguraikan bahwa Israel juga mendeskreditkan Iran dan sekutunya, Suriah.

Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari otoritas Iran sejak serangan bom mematikan pada Rabu, 18 Juli 2012, di Kota Burgas, Laut Hitam. Serangan tersebut, menurut pejabat Israel dan media setempat, telah menewaskan enam warga Israel dan seorang Bulgaria.

Perdana Menteri Bulgaria Boiko Borisov mengatakan seseorang yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri membawa bus berpenumpang wisatawan Israel. Dia memiliki surat izin mengemudi dari Michigan, Amerika Serikat. Borisov, Kamis, 19 Juli 2012, berkata, "Kami bekerja keras bersama kolega dari FBI dan CIA untuk mengumpulkan bukti."

Borisov tambahkan, dia telah meminta menyebarkan foto seseorang, yang diduga sebagai pelaku, yang diambil dari kamera petugas keamanan dari kawasan kejadian, sebelum serangan yang memusnahkan bus di resor Kota Burgas, Laut Hitam, Rabu, 18 Juli 2012, itu terjadi

Sebelumnya, petugas lainnya menyebutkan bahwa jumlah korban tewas tujuh orang, berikut pelaku bom bunuh diri. Menteri Pertahanan Ehud Barack menyebutkan bahwa serangan tersebut sebagai bagian dari gelombang global serangan teror.

"Serangan di Burgas dilakukan oleh anggota Hezbollah dan disponsori oleh Iran, Al-Qaeda, dan Jihad Islam, yang memiliki jaringan internasional," ujarnya, seraya menambahkan serangan itu sengaja ditujukan terhadap warga Israel, termasuk kejadian di Thailand, India, Georgia, Kenya, dan Siprus.

Sama seperti rekannya, Presiden Barack Obama mengutuk serangan tersebut. "Amerika Serikat berdiri bersama sekutu kami dan siap melakukan identifikasi," kata Obama.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Berita terkait

Iran Tangkap Jet Siluman Amerika Serikat  

4 Desember 2012

Iran Tangkap Jet Siluman Amerika Serikat  

Amerika Serikat berkali-kali menyusup ke wilayah udara Iran.

Baca Selengkapnya

Alasan Iran Tembaki Pesawat Tanpa Awak AS

9 November 2012

Alasan Iran Tembaki Pesawat Tanpa Awak AS

Iran membenarkan klaim Pentagon bahwa pesawat tanpa awak Predator milik Amerika Serikat ditembaki oleh pesawat tempur mereka.

Baca Selengkapnya

Iran Dituduh Siksa Blogger Sampai Tewas

9 November 2012

Iran Dituduh Siksa Blogger Sampai Tewas

Beheshti menulis di dalam blognya bahwa dia diancam penguasa.

Baca Selengkapnya

Rusia Tak Yakin Iran akan Serang Israel

11 Oktober 2012

Rusia Tak Yakin Iran akan Serang Israel

Ia juga menyatakan tidak ada bukti bahwa Republik Islam mengembangkan senjata nuklir.

Baca Selengkapnya

Khamenei: Tanpa Nuklirpun Barat Tetap Embargo Iran

10 Oktober 2012

Khamenei: Tanpa Nuklirpun Barat Tetap Embargo Iran

Pemimpin spiritual Iran menyatakan Barat berbohong soal sanksi ekonomi akan dicabut jika negara itu menghentikan program nuklirnya

Baca Selengkapnya

Nilai Mata Uang Iran Terjungkal  

4 Oktober 2012

Nilai Mata Uang Iran Terjungkal  

Sanksi ekonomi dituding menjadi penyebab anjloknya nilai mata uang Iran hingga 40 persen.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Prancis di Iran Diserang Massa  

3 Oktober 2012

Kedutaan Prancis di Iran Diserang Massa  

Unjuk rasa berlangsung tiba-tiba sehingga tak ada tambahan polisi untuk mengawal kedutaan. Dia mengatakan para demonstran meneriakkan, "Allahu Akbar".

Baca Selengkapnya

Tak Peduli Sanksi, Iran Lanjutkan Program Nuklir  

3 Oktober 2012

Tak Peduli Sanksi, Iran Lanjutkan Program Nuklir  

Mendapatkan kritik dari kelompok garis keras karena bersedia berunding dengan Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Penyebab Jatuhnya Riyal Iran Versi Ahmadinejad  

3 Oktober 2012

Penyebab Jatuhnya Riyal Iran Versi Ahmadinejad  

Presiden Iran menuduh kubu oposisi turut memperburuk krisis atas riyal.

Baca Selengkapnya

Pejabatnya Mengeluh, Iran Buka Lagi Akses Gmail  

1 Oktober 2012

Pejabatnya Mengeluh, Iran Buka Lagi Akses Gmail  

Layanan Gmail telah kembali bisa dinikmati sejak Minggu malam.

Baca Selengkapnya