TEMPO.CO , Tokyo - Kelompok peretas ternama Anonymous menyerang situs-situs pemerintah Jepang. Selama beberapa jam "mematikan" situs, mereka mengancam akan melakukan serangan yang belih besar dan "berbahaya" kepada mereka.
Apa alasan mereka menyerang? Adalah legislatif Jepang yang telah menyetujui RUU merevisi hukum hak cipta nasional untuk menambah hukuman pidana untuk men-download materi di bawah hak cipta atau membuat back-up isi dari DVD itu yang dipersoalkan. Hukuman mulai berlaku di Majelis Tinggi, Oktober. RUU disetujui dengan suara 221 banding 12, kurang dari seminggu dengan hampir tidak ada oposisi. Pelanggar berisiko diganjar hukuman hingga dua tahun penjara atau denda hingga dua juta yen (sekitar US$ 25 ribu).
Tak lama setelah ketuk palu, para Anon, sebutan bagi para peretas Anonymous, segera melakukan serangan terpadu. Mereka memberi tahu serangan melalui akun Twitter @ op_japan.
"Untuk pemerintah Jepang dan Asosiasi Industri Rekaman Jepang, kini Anda dapat mengharapkan kami dengan cara yang sama untuk kembali datang karena Anda melanggar hak-hak dasar kami terhadap privasi dan Internet yang terbuka," tulis pesan dari Anonymous.
Website Departemen Keuangan yang pertama mendapat pukulan pada hari Selasa, dengan pesan menentang hukum hak cipta yang di-posting pada sejumlah halamannya. Situs Mahkamah Agung Jepang dan Pengadilan Tinggi Hak atas Kekayaan Intelektual Tinggi juga dilaporkan tak beroperasi, sementara akses ke situs-situs dari dua partai politik utama dilaporkan hanya bisa diakses sebagian.
"Kami menyadari pernyataan Anonymous mengacu pada hukum hak cipta baru, tapi kita tidak tahu pada saat ini jika serangan cyber terkait dengan kelompok itu," kata Takanari Horino, seorang pejabat Departemen Keuangan, pada konferensi pers. "Kami sedang menyelidiki dari mana serangan berasal."
Menurut Asosiasi Industri Rekaman Jepang, sebanyak 4,36 miliar file secara ilegal diunduh di di negara itu pada 2010.
REUTERS | TRIP B
Berita Lainnya
Demi Belanja Gratis, 100-an Wanita Rela Copot Baju
Bekas Suami Gugat Istri karena 1.200 Pasang Sepatu
SBY Desak PBB Hentikan Kekerasan di Suriah
Annan Sodorkan Format Otoritas Transisi Suriah
Gembong Narkoba Pembunuh Polisi Meksiko Dikejar
Berita terkait
KCI Buka Suara soal Rencana Impor KRL Baru dan Peremajaan Kereta
24 Juni 2023
KCI bersama beberapa stakeholder sudah melakukan rapat yang membahas mengenai kebutuhan sarana KRL tersebut pada Rabu, 21 Juni 2023.
Baca SelengkapnyaPiala Sudirman: Dikalahkan Yamaguchi, Begini Komentar Gregoria
25 Mei 2019
Gregoria Mariska Tunjung kalah dari pemain Jepang, Akane Yamaguchi di semifinal Piala Sudirman dan ini komentarnya.
Baca SelengkapnyaJokowi Terima Pengusaha Jepang, Bahas MRT Hingga Kereta Cepat
27 Oktober 2017
Jokowi menerima pengusaha Jepang di Istana Kepresidenan hari ini.
Baca SelengkapnyaJadi Warisan Dunia, Pulau Okinoshima Tertutup bagi Wisatawan
16 Juli 2017
Pulau Okinoshima yang masuk daftar Warisan Dunia UNESCO pekan lalu, resmi dinyatakan terlarang untuk dikunjungi wisatawan mulai tahun depan.
Baca SelengkapnyaAjaib, Potongan Ikan Tiba-tiba Melompat dari Nampan
11 Juli 2017
Sebuah video unik dan aneh yang menunjukkan seekor tuna sirip kuning, meronta-ronta setelah diiris menjadi dua.
Baca SelengkapnyaPerang Dunia III, Jepang dan Amerika Siap Serang Korea Utara
29 Mei 2017
Jepang dan Amerika akan mengambil aksi nyata atas ulah Korea Utara.
Baca SelengkapnyaPulau Terlarang bagi Perempuan Dicalonkan Jadi Warisan Dunia
20 Mei 2017
UNESCO mempertimbangkan untuk menjadikan pulau kecil terlarang bagi perempuan di Jepang sebagai situs Warisan Dunia
Baca SelengkapnyaKabinet Jepang Loloskan Aturan Pengunduran Diri Kaisar Akihito
19 Mei 2017
Tidak ada kaisar Jepang yang turun tahta selama dua abad terakhir karena hukum yang ada tidak mengizinkannya.
Baca SelengkapnyaDemi Cinta, Cucu Kaisar Jepang Rela Lepas Status Bangsawan
18 Mei 2017
Putri Mako, cucu Kaisar Akihito, rela melepaskan status kebangsawanannya demi cintanya kepada seorang pria biasa yang bekerja di bidang pariwisata.
Baca SelengkapnyaPertama Kali, Pusat Studi Ninja Didirikan di Universitas Jepang
12 Mei 2017
Sebuah universitas di Jepang berencana membangun pusat penelitian mengenai ninja, yang diklaim sebagai yang pertama di dunia
Baca Selengkapnya