Thein Sein Berlakukan Keadaan Darurat di Myanmar

Reporter

Editor

Senin, 11 Juni 2012 20:56 WIB

Thein Sein. Johannes P. Christo

TEMPO.CO , Yangon - Presiden Myanmar, Thein Sein, mengumumkan keadaan darurat di barat negara itu menyusul bentrokan antara umat Buddha dan Muslim. Dalam insiden ini, sedikitnya delapan orang tewas dan 17 terluka.

"Kekerasan sektarian bisa menempatkan transisi Myanmar menuju demokrasi di atas resiko," katanya memperingatkan.

Sebelumnya pada hari Minggu, pihak berwenang memberlakukan jam malam di empat kota di wilayah Arakan, di mana ketegangan telah terus meningkat sejak pembunuhan 10 Muslim di atas bus pada awal Juni.

Melalui televisi, Thein Sein mengatakan kekerasan itu telah mengipasi kebencian dan keinginan untuk membalas dendam. "Jika kita menempatkan isu ras dan agama di garis depan, menempatkan kebencian yang tidak pernah berakhir, keinginan untuk balas dendam, dan tindakan anarkis di garis depan, dan jika kita terus membalas dan meneror serta membunuh satu sama lain, ada bahaya bahwa masalah ini akan berkembang dan bergerak ke luar Arakan," katanya.

Jika hal ini terjadi, katanya, maka stabilitas negara, perdamaian, dan proses demokratisasi akan terpengaruh dan bahkan akan hilang.

Ini adalah pertama kalinya Myanmar memberlakukan keadaan darurat setelah peralihan rezim. Status darurat, katanya, akan diberlakukan sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Seorang gadis 12 tahun diidentifikasi sebagai Razen Bibi menjadi orang kedelapan yang tewas dalam kerusuhan setelah dilaporkan ditembak pada hari Minggu oleh polisi anti huru hara di luar rumahnya di kota Maungdaw. Orang asing dilarang memasuki Maungdaw, tetapi staf lokal dari LSM internasional yang memantau Myanmar mengatakan mereka melihat tubuh yang dibawa pergi oleh polisi.

Pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi, akan berkunjung ke Eropa pekan ini, meminta rakyat tenang. Belum jelas apakah keadaan darurat akan mempengaruhi rencana perjalanannya atau tidak.

Akar kerusuhan adalah insiden pada tanggal 3 Juni di mana sekelompok Muslim peziarah dipukuli sampai mati oleh umat Buddha dari Arakan, diduga sebagai tanggapan terhadap perkosaan dan pembunuhan seorang wanita berusia 26 tahun oleh tiga pria Muslim pada akhir Mei.

Ketegangan rasial dan agama bukanlah hal yang baru di Arakan, yang terletak di perbatasan dengan Bangladesh dan memiliki jumlah Muslim terbanyak di Myanmar. Tetapi kekerasan saat ini adalah yang terburuk dalam satu dekade.


TRIP B | GUARDIAN

Berita Lainnya
Calon Penari Ini Jatuh dari Lantai 6 dan Selamat

Rusuh Berdarah Muslim dan Budha Ancam Myanmar

Capres Kenya Tewas Kecelakaan Heli

Al-Shabaab ''Ejek'' Obama: 10 Onta bagi Kepalanya

Mubarak Sempat Koma di Penjara

Serangan Gereja di Nigeria, Puluhan Orang Tewas

Berita terkait

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

29 Januari 2021

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

Militer Myanmar menuduh pemilu diwarnai kecurangan dan tidak mengesampingkan kemungkinan kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi

Baca Selengkapnya

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

10 Februari 2018

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

Dua orang disiksa hingga tewas, sedangkan sisanya, warga Rohingya, ditembak oleh tentara.

Baca Selengkapnya

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

27 September 2017

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

Militer Myanmar?kembali menemukan 17 jasad umat Hindu?di sebuah kuburan massal di Rakhine dan ARSA dituding sebagai pelakunya.

Baca Selengkapnya

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

26 September 2017

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

Dewan Keamanan PBB akan bertemu lusa untuk membahas penindasan Rohingya di Myanmar.

Baca Selengkapnya

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

26 September 2017

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

Pasukan militer?Myanmar mulai membuka satu persatu?tudingan?kekejaman?oleh?milisi Rohingya atau ARSA.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

25 September 2017

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

Pengadailan Rakyat Internasional menyimpulkan Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

23 September 2017

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

Kedua jurnalis Myanmar ini berpengalaman bekerja untuk berbagai media internasional.

Baca Selengkapnya

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

6 September 2017

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

Sebagian warga Hindu mengungsi ke Banglades dan tinggal berdampingan dengan warga Muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

5 September 2017

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

Satu pesawat tempur militer Myanmar hilang saat melakukan pelatihan penerbangan di wilayah selatan Ayeyarwady.

Baca Selengkapnya

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

27 Agustus 2017

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

ASEAN mendukung Myanmar dalam proses demokrasi, rekonsiliasi, dan pembangunan di negara tersebut dengan memegang prinsip non-intervensi.

Baca Selengkapnya