TEMPO.CO, Kabul - Sekitar 150 siswi sekolah di Afganistan jatuh sakit akibat minum air yang sudah dicampur racun di sekolah mereka di bagian utara negara. Demikian keterangan pejabat setempat kepada media, Selasa, 17 April 2012.
Pelaku peracunan itu kuat dugaan dilakukan oleh kelompok konservatif garis keras yang menentang pendidikan untuk perempuan.
Sejak pemerintahan Taliban jatuh pada 2001, yang pernah melarang pendidikan bagi perempuan dan gadis, kaum wanita di sana mulai pergi ke sekolah, terutama di Kabul.
Tetapi serangan terhadap gadis-gadis yang ingin melanjutkan pendidikan terus berlanjut, termasuk terhadap para guru dan bangunan sekolah mereka. Serangan ini lebih banyak berlangsung di kawasan yang dikuasai oleh kelompok konservatif di selatan dan timur, terutama oleh Taliban.
"Kami 100 persen yakin bahwa air yang mereka minum di dalam kelas itu diracun," kata Jan Mohammad Nabizada, juru bicara Departemen Pendidikan Provinsi Takhar. "Pekerjaan ini agaknya ditujukan untuk menentang pendidikan bagi anak-anak gadis atau pekerjaan orang-orang bersenjata yang tidak bertanggung jawab," ujarnya.
Seluruh korban adalah gadis-gadis. Sebagian menderita sakit kepala dan muntah-muntah, yang saat ini dalam kondisi kritis. Sementara itu, sebagian lainnya diizinkan kembali ke rumah setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Para korban menyatakan mereka tahu air telah diracuni sebab tangki besar yang digunakan untuk mengisi kendi tidak terkontaminasi. "Ini bukanlah sakit alami. Ini tindakan sengaja untuk meracuni siswi sekolah," kata Haffizullah Safi, Kepala Departemen Kesehatan Umum Takhar.
Tak satu pun pejabat menuduh pelaku peracunan ini dari kelompok tertentu. Mereka takut mendapatkan ancaman. Pemerintah Afganistan mengatakan, tahun lalu, Taliban yang mencoba lebih moderat mengizinkan kaum perempuan menempuh pendidikan. Tetapi hal tersebut tidak dinyatakan secara eksplisit.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita terkait
Komisioner KPU Idham Holik Dilaporkan ke DKPP atas Dugaan Intimidasi Petugas KPU Daerah
21 Desember 2022
Selain Idham, Airlangga menyebut ada 9 komisioner KPU dari provinsi dan kabupaten/kota yang dilaporkan ke DKPP.
Baca SelengkapnyaAmien Rais Hampir Menangis Partai Ummat dapat Kesempatan Verifikasi Faktual Ulang
20 Desember 2022
Amien Rais menduga ada yang menginginkan agar Partai Ummat itu menjadi satu-satunya partai yang gagal lolos menjadi peserta Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaPartai Ummat Klaim dapat Kesempatan Verifikasi Faktual Ulang
20 Desember 2022
Partai Ummat telah melakukan mediasi dengan Bawaslu RI setelah dinyatakan tidak lolos ke Pemilu 2024 oleh KPU RI
Baca SelengkapnyaPidato di KPU, Gerindra Soroti Pihak yang Mempertanyakan Hasil Verifikasi KPU
14 Desember 2022
Dalam agenda penetapan nomor urut parpol peserta Pemilu 2024, Gerindra memilih untuk mempertahankan nomor lamanya, yakni 2.
Baca SelengkapnyaAnggap KPU Curang dan Tak Transparan, Kader Partai Prima Gelar Aksi Hari Ini
14 Desember 2022
Nuradim menilai KPU juga bertindak tidak adil dan transparan dalam tahapan penyelenggaraan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKomisi II Bakal Klarifikasi ke KPU Soal Dugaan Manipulasi Hasil Verifikasi Parpol
13 Desember 2022
Komisi II DPR akan bertanya ke KPU soal dugaan intervensi verifikasi faktual ke KPU daerah untuk loloskan partai politik.
Baca SelengkapnyaKPU RI Telusuri Dugaan Intimidasi dan Kecurangan Verifikasi Faktual Tiga Parpol
13 Desember 2022
Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengatakan bakal menginvestigasi dugaan intimidasi saat proses verifikasi faktual tiga partai politik oleh KPU daerah.
Baca SelengkapnyaSembilan Parpol Non Parlemen Lolos Verifikasi Faktual di Jakbar, Ada Gelora, Garuda dan PKN
13 Desember 2022
Sembilan partai politik dinyatakan lolos verifikasi faktual oleh KPU Jakarta Barat. Ada Partai Gelora, Garuda dan PKN.
Baca SelengkapnyaAmien Rais Sebut Ada Gigantic Power Ingin Singkirkan Partai Ummat dari Pemilu 2024
13 Desember 2022
Amien Rais sebut mendapatkan info A1 bahwa KPU bakal meloloskan semua partai baru dan non-parlemen di Pemilu 2024, kecuali Partai Ummat.
Baca SelengkapnyaJelang Penetapan Parpol Peserta Pemilu 2024, JPPR Sebut Masih Ada Parpol yang Mencatut NIK
12 Desember 2022
Tahapan pendaftaran dan verifikasi partai politik calon peserta Pemilu 2024 berakhir besok. JPPR sebut masih ada permasalahan.
Baca Selengkapnya