Suu Kyi, dari Bui ke Parlemen  

Reporter

Editor

Senin, 2 April 2012 11:39 WIB

AP Photo

TEMPO.CO, Yangoon - Lima belas tahun silam, dia masih mendekam dalam rumah. Kendati tinggal di kediaman pribadi, namun menyesakkan dada lantaran kehidupannya diawasi ketat oleh junta militer sehubungan dengan statusnya sebagai tahanan rumah.

Itu dulu, kini semuanya telah berlalu. Sejak pemilu parlemen digelar, Ahad, 1 April 2012, Suu Kyi bakal jauh lebih leluasa bergerak karena partai pimpinan penerima Nobel Perdamaian 1991 ini, Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), telah memenangkan kursi parlemen sehingga Suu Kyi bisa berjuang secara politik di parlemen.

Negeri yang mulai berangsur-angsur dikurangi sanksi ekonominya oleh Eropa ini, Ahad kemarin, menunjukkan komitmennya terhadap perubahan politik. Militer yang mengambil kekuasaan sejak dua dekade silam memberikan kesempatan kepada Aung Saan Suu Kyi melalui partai NLD mengikuti pemilihan umum parlemen serta memberikan keleluasaan kepada media asing meliput jalannya pesta demokrasi tersebut.

Hasilnya, partai pimpinan Suu Kyi, NLD, meraih suara terbanyak di 44 distrik. Itu artinya Suu Kyi bakal menjadi salah satu anggota parlemen. Oleh sebab itu, perjuangannya kali ini bisa dilakukan secara resmi di parlemen.

Kemenangan ini pantas disambut meriah oleh penyokong perempuan berusia 66 tahun itu. Karena mereka sangat merindukan kebebasan berpolitik yang dibungkam oleh pemerintah otoriter militer sejak 20 tahun silam.

"Saya merasa seperti ingin menari," kata Khin Maung Myint, seorang pelukis berusia 65 tahun di tengah kerumunan massa yang berpesta kemenangan di markas partai di Yangoon. "Saya begitu bahagia bahwa mereka mengalahkan militer. Kami ingin sebuah partai berdiri untuk rakyat."

U Min Zaw, seorang perajin emas yang juga pendukung partai Aung San Suu Kyi, mengaku bahwa dia ikut serta dalam pesta pencoblosan kemarin. "Saya ikut pemilu, meskipun partai militer tetap utuh."

"Ini sebuah langkah kecil, hanya sedikit demokrasi," kata Min Zaw. NLD, tambahnya, akan menjadi yang terbaik di kursi minoritas parlemen. "Namun masa depan bakal lebih bersinar daripada sebelumnya."

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton memberikan ucapan selamat atas pelaksanaan pemilu di Myanmar. Hal itu disampaikan dari Istanbul saat mengikuti pertemuan yang membahas krisis Suriah.

THE NEW YORK TIMES | CHOIRUL



Berita terkait

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

29 Januari 2021

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

Militer Myanmar menuduh pemilu diwarnai kecurangan dan tidak mengesampingkan kemungkinan kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi

Baca Selengkapnya

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

10 Februari 2018

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

Dua orang disiksa hingga tewas, sedangkan sisanya, warga Rohingya, ditembak oleh tentara.

Baca Selengkapnya

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

27 September 2017

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

Militer Myanmar?kembali menemukan 17 jasad umat Hindu?di sebuah kuburan massal di Rakhine dan ARSA dituding sebagai pelakunya.

Baca Selengkapnya

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

26 September 2017

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

Dewan Keamanan PBB akan bertemu lusa untuk membahas penindasan Rohingya di Myanmar.

Baca Selengkapnya

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

26 September 2017

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

Pasukan militer?Myanmar mulai membuka satu persatu?tudingan?kekejaman?oleh?milisi Rohingya atau ARSA.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

25 September 2017

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

Pengadailan Rakyat Internasional menyimpulkan Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

23 September 2017

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

Kedua jurnalis Myanmar ini berpengalaman bekerja untuk berbagai media internasional.

Baca Selengkapnya

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

6 September 2017

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

Sebagian warga Hindu mengungsi ke Banglades dan tinggal berdampingan dengan warga Muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

5 September 2017

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

Satu pesawat tempur militer Myanmar hilang saat melakukan pelatihan penerbangan di wilayah selatan Ayeyarwady.

Baca Selengkapnya

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

27 Agustus 2017

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

ASEAN mendukung Myanmar dalam proses demokrasi, rekonsiliasi, dan pembangunan di negara tersebut dengan memegang prinsip non-intervensi.

Baca Selengkapnya