Ramai-ramai Desak Pyongyang

Reporter

Editor

Senin, 26 Maret 2012 04:49 WIB

Presiden Amerika Serikat Barack Obama membuat pernyataan sat bertemu dengan anggota Business Roundtable untuk mendiskusikan pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi di Newseum, Washington D.C., Amerika Serikat, Selasa (6/3). REUTERS/Mike Theiler

TEMPO.CO , Seoul:Para pejabat Korea Selatan Ahad 25 Maret 2012 kemarin menyatakan Korea Utara telah memindahkan sebuah roket ke sebuah situs baru dalam persiapan suatu peluncuran bulan depan. Amerika Serikat menyebut peluncuran itu sebagai kedok tes misil-misil jarak jauhnya.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak mendesak Korea Utara segara menghentikan rencana peluncuran dan memberi peringatan di Seoul bahwa mereka akan menghadapi dengan tegas provokasi apa pun. Obama menyebutkan manuver Pyongyang akan membahayakan kesepakatan, lantaran Amerika akan mengapalkan bantuan makanan ke Korea Utara dalam pertukaran untuk suatu membekukan aktivitas nuklir.

"Perilaku buruk bakal tidak dihargai," kata Obama dalam sebuah konferensi bersama dengan Lee sehari menjelang KTT Keamanan Nuklir di Seoul, Korea Selatan. Kemarin pagi, Obama melakukan lawatan simbolis yang kian meningkatkan ketegangan, yakni ke daerah demiliterisasi (DMZ) di perbatasan yang penuh senjata berat yang membelah Korea, enam dekade sejak Perang Korea berakhir dalam gencatan senjata.

Persiapan peluncuran roket Korea Utara diperkirakan mendominasi sisi lain diskusi pada KTT tersebut yang digelar hari ini hingga besok. Persiapan peluncuran tiba saat para warga Korea Utara dan pemimpin baru Kim Jong-un memperingati 100 hari kematian ayah Jong-un, Kim Jong-il.

Menurut Kementerian Pertahanan dan Kepala Staf Gabungan Korea Selatan kemarin, di barat laut Korea Utara, tubuh utama sebuah roket jarak jauh telah dibawa ke sebuah gedung di Desa Tongchang-ri di Provinsi Phyongan Utara. Namun pejabat yang tak mau disebutkan namanya itu tak memberi detail lainnya.

Situs Tongchang-ri terletak 50 kilometer dari kota perbatasan Cina, Dandong. Para pengamat menggambarkan lokasi itu baru dan lebih canggih, yang akan memungkinkan Korea Utara menembakkan roket dari pantai barat. Adapun Korea Utara beberapa kali menyatakan rencana mereka adalah melansir sebuah satelit untuk keperluan ilmu pengetahuan.

Sabtu lalu, seperti dikutip The Sydney Morning Herald, Kurt Campbell, Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat untuk Hubungan Asia Timur dan Pasifik menyampaikan pesan pribadi kepada Menteri Luar Negeri Australia Bob Carr.

"Jika tes misil (jarak jauh) itu dilakukan sebagaimana ditunjukkan Korea Utara. Penilaian kami adalah bahwa hal itu akan berpengaruh di daerah, kira-kira antara Australia, Indonesia, dan Filipina," demikian pernyataan Campbell.

AP | HUFFINGTON POST | GULFNEWS | DWI ARJANTO

Berita terkait

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.

Baca Selengkapnya

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.

Baca Selengkapnya

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini

Baca Selengkapnya

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.

Baca Selengkapnya

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.

Baca Selengkapnya

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.

Baca Selengkapnya