TEMPO.CO , Tegucigalpa - Nama Marco Antonio Bonilla mendadak populer di Honduras. Dia baru saja menjalani sebulan masa hukumannya karena membunuh, ketika penjara Comayagua 50 km sebelah utara Honduras terbakar. Kebakaran ini disebut-sebut yang terburuk dalam sejarah kebakaran penjara abad ini.
Namanya populer, karena dia sigap membantu napi lain menyelamatkan diri. Saat enam penjaga penjara, yang ketakutan oleh api, memilih lari dan menolak untuk membuka sel - Antonio Bonilla itu tak henti-hentinya, bahkan menggunakan bangku berat untuk membuka kunci.
Lima barak di penjara itu terbakar. Narapidana yang terkunci di dalamnya, turut terpanggang.
Jose Enrique Guevara, salah seorang napi, menyatakan Antonio Bonilla menggunakan sebuah bangku untuk mematahkan kunci di blok selnya, No 6, di mana api mulai berkobar. Enrique Guevara selamat dengan luka bakar.
Ada 852 tahanan di penjara saat malam kejadian. Hingga hari ini, korban jiwa mencapai 360 orang. Blok sel Enrique Guevara yang paling parah. Dari 105 tahanan yang berdesakan dalam barisan ranjang empat tingkat tinggi, hanya empat yang selamat.
Dalam pertemuan dengan menteri yang disiarkan di Channel 8, Presiden Porfirio Lobo mengatakan ia akan memberikan Antonio Bonilla pengampunan. "Dia menempatkan dirinya pada risiko yang luar biasa dengan berusaha untuk menyelamatkan nyawa selama tragedi itu," kata Lobo.