Empat Siswa Palestina Dapat Beasiswa Indonesia  

Reporter

Editor

Rabu, 7 Desember 2011 15:55 WIB

AP/Nasser Shiyoukhi

TEMPO Interaktif, Jakarta - Empat mahasiswa Palestina berhasil keluar dari Gaza dan memperoleh beasiswa kedokteran. Mereka akan dibiayai sepenuhnya oleh Organisasi Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) hingga selesai dan kembali ke Gaza.

"Kami lebih baik membangun kapasitas sumber daya manusia dengan memberikan beasiswa kepada mereka yang membutuhkan. Ini demi mempersiapkan kemerdekaan Palestina," ujar Sekretaris Jenderal BSMI, Muhamad Rudi, Selasa, 6 Desember 2011.

Empat mahasiswa itu adalah Mohammed J.M Shabat, 19 tahun, dan Abdelrahman Alnnweiri, 19 tahun, yang menerima beasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Nasional (UIN) Syarif Hidayatullah. Adapun dokter Moin Alshurafa, 41 tahun, mendapat beasiswa spesialisasi anestesi di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada dan dokter Amin Alnawajha yang mendapat beasiswa spesialisasi syaraf di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

"Saya bahagia mendapat beasiswa di Indonesia. Apalagi (Indonesia) sebagai negara muslim yang terbesar, negaranya indah, dan orangnya baik-baik," ujar Abdelrahman Alnnweiri. Sementara itu, Mohammed J.M Shabat, penerima beasiswa lainnya, menyatakan bukan saatnya lagi rakyat Palestina mengandalkan beasiswa dari Mesir atau negara-negara Barat. "Itu saat dulu sebelum Palestina belum mengenal Indonesia," ujarnya.

Menurut BSMI, tidak mudah mengeluarkan para mahasiswa dari perbatasan Gaza. Selama ini BSMI harus melakukan sendiri pemenuhan prosedur persyaratan. Tidak seperti di Jalur Gaza, di sisi Ramallah, yang memiliki dasar perjanjian antarpemerintah. BSMI terkadang harus meminta bantuan otoritas Mesir untuk menembus perbatasan Gaza di sisi Raffah. "Jadi, tergantung bagaimana mood petugas-petugas Mesir itu," ujar Muhamad Rudi.

Salah satu yang sempat tertahan di ruang Imigrasi Mesir adalah Abdelrahman. Menurut Abdelrahman, dirinya sempat dipisahkan dari rombongan BSMI karena dikira wisatawan gelap oleh petugas otoritas Mesir. Ia terpaksa tertahan di ruang imigrasi selama satu hari satu malam. "Di dalam sana sudah ada sekitar 16 lainnya," ujar Abdelrahman.

Namun kini, kedua mahasiswa yang baru lulus sekolah menengah atas itu sudah bisa bernafas lega. Mereka sudah bisa bersekolah di Jakarta dan belajar bahasa Indonesia selama enam bulan pertama. Bulan Juni 2012 mereka diharapkan telah siap mengikuti perkuliahan. "Makanya, kami tidak izinkan mereka berbahasa Inggris. Mereka harus dipaksa belajar bahasa Indonesia," kata Muhamad Rudi.

Saat ini para mahasiwa Palestina itu sudah mendapatkan tempat tinggal di dekat Rumah Sakit Jakarta Medical Center. Sebagian dari mereka yang telah berkeluarga juga membawa keluarganya masing-masing. Menurut Muhamad Rudi, BSMI menghabiskan biaya sekitar Rp 11 miliar untuk membiayai mahasiswa-mahasiswa Palestina itu.

CHETA NILAWATY

Berita terkait

Joe Biden Dukung Solusi Dua Negara untuk Perdamaian Palestina-Israel

27 Januari 2021

Joe Biden Dukung Solusi Dua Negara untuk Perdamaian Palestina-Israel

Pemerintahan Joe Biden juga akan membuka dua kantor perwakilan diplomatik Palestina di Washington dan Yerusalem setelah ditutup Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Yerusalem, Palestina Tarik Dubesnya dari Amerika

1 Januari 2018

Gara-gara Yerusalem, Palestina Tarik Dubesnya dari Amerika

Palestina menarik Husam Zomlot, dubes untuk Amerika Serikat menyusul keputusan kontroversial Washington soal Yerusalem sebagai ibu kota Israel

Baca Selengkapnya

Mesir Sambut Rekonsiliasi Hamas-Fatah di Palestina

18 September 2017

Mesir Sambut Rekonsiliasi Hamas-Fatah di Palestina

Mesir sambut rekonsiliasi Hamas dan Fatah untuk membangun persatuan Palestina.

Baca Selengkapnya

Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan  

18 September 2017

Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan  

Hamas menerima persyaratan damai yang ditawarkan kepala gerakan Fatah sekaligus Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, untuk mengakhiri dua pemerintahan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Israel Tembak Mati Pemuda Palestina di Tepi Barat

4 September 2017

Israel Tembak Mati Pemuda Palestina di Tepi Barat

Warga lainnya di kamp pengungsi, Aziz Arafeh, juga mengalami luka tembak di bagian lengan.

Baca Selengkapnya

Israel Bangun Pemukiman di Palestina, PBB: Hambat Solusi 2 Negara

30 Agustus 2017

Israel Bangun Pemukiman di Palestina, PBB: Hambat Solusi 2 Negara

PBB mengatakan Israel bangun pemukiman di Palestina menjadi hambatan utama mencapai solusi dua negara dan proses perdamaian dengan Palestina.

Baca Selengkapnya

Forum OKI, Menlu: Umat Islam Harus Bersatu Bantu Palestina  

2 Agustus 2017

Forum OKI, Menlu: Umat Islam Harus Bersatu Bantu Palestina  

mengusulan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) memberikan perlindungan internasional terhadap Masjid Al-Aqsa sebagai kompleks suci tiga agama.

Baca Selengkapnya

Masjid Al Aqsa, PKB Gelar Halaqoh Cari Solusi Konflik Palestina  

29 Juli 2017

Masjid Al Aqsa, PKB Gelar Halaqoh Cari Solusi Konflik Palestina  

DPP PKB menggelar halaqoh ulama rakyat di Ponpes Al-Mizan Majalengka Jawa Barat mencari solusi konflik di Masjid Al Aqsa antara Palestina-Israel.

Baca Selengkapnya

Din Berharap RI Dorong Sidang Darurat untuk Palestina  

28 Juli 2017

Din Berharap RI Dorong Sidang Darurat untuk Palestina  

Din menilai pemerintah mampu mengerahkan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam dengan mengusulkan sidang darurat.

Baca Selengkapnya

Presiden Palestina Mahmoud Abbas Bekukan Hubungan dengan Israel

22 Juli 2017

Presiden Palestina Mahmoud Abbas Bekukan Hubungan dengan Israel

Presiden Palestina Mahmoud Abbas membekukan sementara hubungan dengan Israel sebagai protes atas peraturan keamanan Masjid Al-Aqsa yang baru.

Baca Selengkapnya