TEMPO Interaktif, Riyadh - Menyusul keberhasilan pertukaran tahanan antara Hamas dan Israel, kini mulai banyak pihak menjanjikan hadiah menggiurkan bagi siapa saja yang berhasil menangkap seorang serdadu negara Zionis itu.
Seperti dilaporkan Haaretz, Ahad, 30 Oktober 2010, Pangeran Khalid bin Talal dari Arab Saudi menawarkan US$ 900 ribu untuk siapa saja yang berhasil menangkap satu tentara Israel.
Kepada stasiun televisi asal Saudi, Al-Dalil, Pangeran Khalid mengatakan tentara itu nantinya akan dilepas jika Israel bersedia membebaskan warga Palestina yang mereka tahan. Saat ini, terdapat sekitar 11 ribu orang Palestina yang mendekam di penjara-penjara Israel.
Akhir bulan lalu, Hamas membebaskan Gilad Shalit, tentara Israel yang telah disekap lebih dari lima tahun. Sebagai balasannya, Tel Aviv melepas 1.050 tahanan Palestina, tapi tidak termasuk pemimpin intifadah Marwan Barghuti yang divonis lima hukuman seumur hidup.
“Tawaran saya ini juga sebagai respon terhadap ancaman atas Syekh al-Qarni,” kata Pangeran Khalid Sabtu lalu. Ia merupakan saudara kandung dari Pangeran Walid bin Talal, konglomerat Saudi yang menjadi orang terkaya nomor 26 sejagat.
Syekh Awad al-Qarni pekan lalu menyatakan akan memberikan US$ 100 ribu bagi penculik tentara Israel. Pesan itu disebarkan melalui media sosial Facebook. Selain mendapat kecaman, Syekh al-Qarni juga diancam dibunuh.
Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.
