Amerika Serikat Sesalkan Freeport Abaikan Sengketa Perburuhan
Reporter
Editor
Selasa, 25 Oktober 2011 17:19 WIB
Anggota kepolisian Mimika bentrok dengan karyawan PT. Freeport Indonesia yang melakukan aksi unjuk rasa di Timika, Papua, (10/10) ANTARA/Spedy Paereng
TEMPO Interaktif, Jakarta - Amerika Serikat menyesalkan PT Freeport Indonesia yang tidak berperan cukup baik dalam penyelesaian sengketa perburuhan dengan masyarakat Papua sebagai pekerja di perusahaan tambang emas dan perak terbesar di dunia itu.
“Kami mengakui Freeport kurang cukup berperan dalam proses penyelesaian sengketa dengan kelompok organisasi buruh,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat untuk kawasan Asia Timur dan Pasifik, Kurt M. Campbell, kepada wartawan di rumah Duta Besar Amerika Serikat di Jakarta, Selasa, 25 Oktober 2011.
Menurut Campbell, perlu ada solusi untuk mengakhiri sengketa perburuhan ini. Amerika, ujarnya, juga mendukung pembentukan rekonsiliasi nasional di Papua. Ia berharap pemerintah pusat segera memastikan terbentuknya rekonsiliasi nasional.
Amerika, Campbell melanjutkan, prihatin atas rangkaian kekerasan yang terjadi di Papua setelah pembubaran aksi mogok karyawan Freeport yang berujung pada penembakan oleh aparat kepolisian pekan lalu yang sedikitnya menewaskan 7 orang.
Peristiwa ini harus diselidiki lebih lanjut. "Pemerintah Indonesia juga harus meningkatkan perhatian dan kepeduliannya terhadap masyarakat Papua," kata Campbell.
Dalam penyelesaian kasus-kasus kekerasan di Papua, Campbell menegaskan sikap Amerika Serikat untuk tetap mendukung otonomi khusus Papua dan keutuhan negara Indonesia.
Perpanjangan Izin Ekspor PT Freeport, Stafsus Menteri ESDM: Masalah Waktu Pembangunan Smelter
12 Juni 2023
Perpanjangan Izin Ekspor PT Freeport, Stafsus Menteri ESDM: Masalah Waktu Pembangunan Smelter
Staf Khusus Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara, Irwandy Arif, membantah pemerintah tidak tegas dalam melarang ekspor tembaga.
Izin Ekspor Freeport Diperpanjang, Pengamat Khawatir Program Hilirisasi Berantakan
2 Mei 2023
Izin Ekspor Freeport Diperpanjang, Pengamat Khawatir Program Hilirisasi Berantakan
Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan pemerintah seharusnya tidak memberikan izin perpanjangan relaksasi ekspor konsentrat PT Freeport Indonesia (PTFI).