TEMPO Interaktif, Tersembunyi dalam rerumputan tebal di kompleks markas pemimpin Libya, Kolonel Muammar Qadhafi, terowongan berliku yang panjang menghubungkan bungker-bungker, pusat komando, dan tangga spiral. Begitulah, saat menjarah Bab al-Aziziyah pada Selasa lalu, para pemberontak memergoki apa yang menjadi rumor lama: sebuah jaringan bawah tanah rahasia.
Banyak warga menduga terowongan itu terkait dengan semua sisi Ibu Kota Tripoli, yang menjelaskan bahwa Qadhafi bisa tampil berpidato di banyak tempat di mana tak ada yang tahu asal kedatangannya. Wah.
Lainnya juga menduga terowongan itu menjadi jalur kabur Qadhafi dan keluarganya karena kerusakan hebat markas akibat bombardemen rudal NATO.
Jadi, hanya sedikit pemberontak yang kaget bahwa Qadhafi, yang lolos dari berbagai percobaan pembunuhan, punya dunia rahasia yang bisa memuluskan pelariannya. "Normal saja bahwa seseorang seperti Qadhafi bisa melindungi diri seperti itu," ujar pemberontak bernama iad Gneidi, yang berjalan memasuki terowongan dengan memanggul senapan otomatis di bahunya.
Empat hari setelah pemberontak tiba di Tripoli, lokasi Qadhafi berada masih misteri. Juru bicaranya, dalam pembicaraan telepon pada Kamis lalu, berkukuh bahwa Qadhafi masih memimpin perlawanan menghadapi pemberontak. Sang kolonel merilis dua pesan audio buat mendesak pengikutnya untuk bertempur "hingga menang atau gugur sebagai martir".
Tak pelak terowongan yang berliku itu menjadi pusat perhatian. Tingginya tak cukup buat orang berpostur tinggi di atas 175 sentimeter. Lebarnya cuma buat dua orang berjalan nyaman. Dindingnya terdiri atas beton, dengan pintu-pintu logam kukuh yang membagi terowongan ke beberapa seksi.
Terowongan itu juga menuju ke serangkaian ruangan. Beberapa ruang terisi ranjang dobel, kulkas-kulkas kecil, dan lemari pakaian--mungkin untuk para pengawalnya.
Satu jalur terowongan tertimbun di bawah rumah keluarga Qadhafi. Pemberontak membakar rumah itu, tapi beberapa bagian masih utuh. Foto-foto keluarga dalam ukuran besar dan ornamen ruang tamu: Qadhafi tersenyum bersalaman dengan Nelson Mandela, putranya, Saif al-Islam, dalam busana tuksedo duduk di kursi.
Tengoklah sebuah kamar tidur penuh dengan boneka binatang dan buku berbahasa Inggris. "Cinta kamu" tertulis dalam tulisan merah masih tertempel di cermin di atas kamar mandi. Dua tangga spiral menuju ruang-ruang bungker ke bawah. Meja di sepanjang dinding, salah satunya terdapat lusinan telepon identik berwarna merah, masing-masing tertulis sebuah nama kota di Libya. Jaringan semuanya sudah putus.
AP | THE SEATTLE | DWI ARJANTO
Berita terkait
Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas
10 September 2018
Sejumlah pria bersenjata menyerang kantor pusat perusaahan minyak nasional Libya, NOC, di Tripoli, Senin 10 September 2018.
Baca SelengkapnyaTrump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara
18 Mei 2018
Trump mengatakan penyelesaian denuklirisasi Korea Utara tidak akan menggunakan model Libya, seperti disuarakan penasehat Keamanan AS, John Bolton.
Baca SelengkapnyaSempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan
11 Juni 2017
Saif al-Islam, putra kedua Muamar Khadafidiktator Libya yang telah dijungkalkan, dilaporkan bebas dari penjara.
Baca SelengkapnyaISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya
28 Februari 2017
Staf kesehatan Filipina bekerja di rumah sakit utama di Sirte, Libya, yang digunakan ISIS untuk mengobati militan yang terluka.
Baca SelengkapnyaBulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya
22 Februari 2017
Kemungkinan masih ada korban yang tenggelam ke dalam laut.
Baca SelengkapnyaLibya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa
5 Februari 2017
Di antara pengungsi yang berada di perahu tersebut berasal dari Suriah, Tunisia, Libya, dan wilayah otoritas Palestina.
Baca SelengkapnyaGara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas
21 November 2016
Keluarga siswa SMA yang menjadi korban serangan monyet yang dilepaskan tiga pemuda, membalas dendam hingga terjadi perang suku di Shaba,Libya.
Baca SelengkapnyaTragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper
3 Oktober 2016
"Mayat Oerlemans dibawa ke rumah sakit Misrata, 200 kilometer sebelah barat Sirte."
Baca SelengkapnyaLibya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS
17 Agustus 2016
"Distrik Dua berhasil dibebaskan," kata Reda Issa, juru bicara pasukan pro-pemerintah, kepada kantor berita Reuters.
Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya
2 Agustus 2016
Menurut keterangan Pentagon, serangan udara yang dilancarkan pada Senin kemarin untuk menjawab permintaan Otoritas Pemerintah Nasional (GNA).
Baca Selengkapnya