TEMPO Interaktif, - Memakai kaus hijau tentara dan celana loreng, Saif al-Islam Qadhafi kemarin tiba-tiba muncul di Hotel Rixos, yang dikuasai para pendukung pemimpin Libya, Kolonel Muammar Qadhafi, 69 tahun. Saif, 38 tahun, hadir di hadapan publik sehari setelah dinyatakan tertangkap oleh pasukan pemberontak Dewan Transisi Nasional Libya (NTC) bersama adiknya, Saadi, dan kakaknya, Muhammad Qadhafi.
"Saya ada di sini untuk membantah kabar bahwa saya ditangkap," kata pria yang membiarkan berewoknya tumbuh lebat itu sembari jarinya mengacungkan simbol "V" atau kemenangan. "Ini bukti bahwa rakyat Libya, lelaki dan perempuan, bersatu memukul para pemberontak," ujarnya penuh semangat. Ia datang dengan kendaraan pemerintah.
Saif juga mengatakan tak peduli terhadap surat penangkapan yang dikeluarkan Mahkamah Kejahatan Perang Internasional di Den Haag, Belanda, sehubungan dengan dakwaan kejahatan atas kemanusiaan. "Persetan dengan pengadilan kriminal," tuturnya.
Soal keberadaan ayahnya, Saif mengatakan orang tuanya dalam keadaan aman di Tripoli. "Tentu beliau baik-baik saja," katanya. Kepala Dewan Transisi Nasional Libya Mustafa Abdul Jalil menyatakan Qadhafi masih berada di kompleks Bab al- Aziziyah, yang dikawal ketat pasukannya.
Pada Sabtu lalu, Qadhafi bahkan muncul di televisi. "Anda lihat rakyat masih mencintai saya," ujarnya. "Mereka bahkan bersedia mati demi saya." Bahkan, putranya yang lain, Khamis, terlihat memimpin pasukan hingga ke jantung Tripoli. Padahal sebelumnya pemberontak mengatakan Khamis dan Saif al-Arab telah tewas.
Adapun putranya yang lain, Hannibal, tak diketahui keberadaannya. Begitu pula Aisha, Milad, dan Hanna Qadhafi. Sejumlah kabar menyebutkan, bersama ibunya, mereka telah mengungsi ke Afrika Selatan. Jaringan televisi Al-Jazeera melansir ada dua pesawat Afrika Selatan mendarat di Tripoli. Namun Saif berkeras keluarganya masih berada di Tripoli.
"Qadhafi dan seluruh keluarga masih ada di titik terpanas di Tripoli," ujarnya. Harian Asharq Alawsat terbitan Arab Saudi menyebutkan sang Kolonel sedang sakit. Namun seorang juru bicara pemberontak tak percaya Qadhafi dan keluarganya masih di Tripoli. Adapun Afrika Selatan membantah tudingan Qadhafi dan keluarganya berada di sana.
l AP | GUARDIAN | REUTERS | ANDREE PRIYANTO
Berita terkait
Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas
10 September 2018
Sejumlah pria bersenjata menyerang kantor pusat perusaahan minyak nasional Libya, NOC, di Tripoli, Senin 10 September 2018.
Baca SelengkapnyaTrump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara
18 Mei 2018
Trump mengatakan penyelesaian denuklirisasi Korea Utara tidak akan menggunakan model Libya, seperti disuarakan penasehat Keamanan AS, John Bolton.
Baca SelengkapnyaSempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan
11 Juni 2017
Saif al-Islam, putra kedua Muamar Khadafidiktator Libya yang telah dijungkalkan, dilaporkan bebas dari penjara.
Baca SelengkapnyaISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya
28 Februari 2017
Staf kesehatan Filipina bekerja di rumah sakit utama di Sirte, Libya, yang digunakan ISIS untuk mengobati militan yang terluka.
Baca SelengkapnyaBulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya
22 Februari 2017
Kemungkinan masih ada korban yang tenggelam ke dalam laut.
Baca SelengkapnyaLibya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa
5 Februari 2017
Di antara pengungsi yang berada di perahu tersebut berasal dari Suriah, Tunisia, Libya, dan wilayah otoritas Palestina.
Baca SelengkapnyaGara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas
21 November 2016
Keluarga siswa SMA yang menjadi korban serangan monyet yang dilepaskan tiga pemuda, membalas dendam hingga terjadi perang suku di Shaba,Libya.
Baca SelengkapnyaTragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper
3 Oktober 2016
"Mayat Oerlemans dibawa ke rumah sakit Misrata, 200 kilometer sebelah barat Sirte."
Baca SelengkapnyaLibya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS
17 Agustus 2016
"Distrik Dua berhasil dibebaskan," kata Reda Issa, juru bicara pasukan pro-pemerintah, kepada kantor berita Reuters.
Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya
2 Agustus 2016
Menurut keterangan Pentagon, serangan udara yang dilancarkan pada Senin kemarin untuk menjawab permintaan Otoritas Pemerintah Nasional (GNA).
Baca Selengkapnya