Mugabe Tuduh NATO Sebagai Organisasi Teroris  

Reporter

Editor

Selasa, 9 Agustus 2011 09:08 WIB

AP Photo/Richard Drew

TEMPO Interaktif, NATO, organisasi pertahanan Eropa, adalah organisasi teroris mirip dengan al-Qaidah sebab kelompok ini telah membombardir Libya dan membuh warga sipil. Demikian pendapat Presiden Zimbabwe Robert Mugabe.

Dia katakan, kelompok bersenjata ini telah melanjutkan peperangan dengan target membunuh pemimpin Libya beserta keluarganya. Upaya itu, jelasnya, merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional.

Saat ini pasukan keamanan loyalis Presiden Kolonel Muammar Qadhafi sedang bertempur melawan kelompok pemberontak yang mendapatkan dukungan penuh dari NATO sejak Maret lalu. Sedangkan di pihak lain, NATO secara sepihak menerapkan zona larangan terbang bagi angkatan udara Libya dengan alasan untuk melindungi warga sipil. "Padahal, NATO dengan seenaknya menggunakan pesawat tempur untuk membombardir Libya," ujarnya.

Pemimpinberusia 87 tahun itu berbicara pada acara peringatan para pejuang yang meninggal dalam perang Zimbawe ketika mereka melawan penguasa minoritas kulit putih. Menurutnya, aksi pengeboman NATO di Libya telah banyak memakan korban sipil tak berdosa.

"NATO ingin membunuh Qadhafi," katanya. "Namun faktanya mereka membunuh anak-anaknya. Sekarang ketika mereka melakukannya dengan sengaja, itu berati mereka sama dengan Taliban dan al-Qaidah, namun berbeda istilah saja. Lantas, apa yang mereka (NATO) lakukan?"

"Oleh sebab ini wajar kalau saya menyebut NATO adalah sebuah organisasi teroris yang baik," ujarnya disambut para hadirin.

BBC | CA

Berita terkait

Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

10 September 2018

Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

Sejumlah pria bersenjata menyerang kantor pusat perusaahan minyak nasional Libya, NOC, di Tripoli, Senin 10 September 2018.

Baca Selengkapnya

Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

18 Mei 2018

Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

Trump mengatakan penyelesaian denuklirisasi Korea Utara tidak akan menggunakan model Libya, seperti disuarakan penasehat Keamanan AS, John Bolton.

Baca Selengkapnya

Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

11 Juni 2017

Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

Saif al-Islam, putra kedua Muamar Khadafidiktator Libya yang telah dijungkalkan, dilaporkan bebas dari penjara.

Baca Selengkapnya

ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

28 Februari 2017

ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

Staf kesehatan Filipina bekerja di rumah sakit utama di Sirte, Libya, yang digunakan ISIS untuk mengobati militan yang terluka.

Baca Selengkapnya

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

22 Februari 2017

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

Kemungkinan masih ada korban yang tenggelam ke dalam laut.

Baca Selengkapnya

Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

5 Februari 2017

Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

Di antara pengungsi yang berada di perahu tersebut berasal dari Suriah, Tunisia, Libya, dan wilayah otoritas Palestina.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

21 November 2016

Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

Keluarga siswa SMA yang menjadi korban serangan monyet yang dilepaskan tiga pemuda, membalas dendam hingga terjadi perang suku di Shaba,Libya.

Baca Selengkapnya

Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

3 Oktober 2016

Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

"Mayat Oerlemans dibawa ke rumah sakit Misrata, 200 kilometer sebelah barat Sirte."

Baca Selengkapnya

Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

17 Agustus 2016

Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

"Distrik Dua berhasil dibebaskan," kata Reda Issa, juru bicara pasukan pro-pemerintah, kepada kantor berita Reuters.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

2 Agustus 2016

Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

Menurut keterangan Pentagon, serangan udara yang dilancarkan pada Senin kemarin untuk menjawab permintaan Otoritas Pemerintah Nasional (GNA).

Baca Selengkapnya