Taliban Pakistan Serang Konvoi Konsulat Amerika Serikat

Reporter

Editor

Jumat, 20 Mei 2011 13:39 WIB

Lokasi ledakan bom di pinggir jalan di Peshawar, Pakistan. AP/Mohammad Sajjad

TEMPO Interaktif, Peshawar - Taliban Pakistan mengaku telah menyerang iring-iringan mobil konsulat Amerika Serikat di Peshawar, Jumat, 20 Mei 2011. Serangan itu sebagai balasan atas kematian pemimpin Al-Qaidah, Usamah Bin Ladin, oleh pasukan khusus Amerika Serikat awal bulan ini.

Namun demikian, jelas juru bicara Kedutaan Besar Amerika Serikat, Alberto Rodriguez, serangan tersebut tak mencederai warganya, kecuali seorang warga Pakistan tewas dan melukai 10 lainnya.

Ledakan bom itu terjadi di jalan utama sebuah kawasan tempat para diplomat Barat tinggal. Menurut polisi, bom tersebut memiliki berat 50 kilogram. "Serangan ditujukan kepada dua mobil konvoi konsulat di Peshawar. Satu mobil dihantam bom. Kami masih menginvestigasi apa yang sesungguhnya terjadi," kata Rodriguez.

Peshawar kerap menjadi target serangan militan Taliban untuk mengusir Amerika Serikat yang mendukung Pemerintah Pakistan. Kota ini pernah menjadi basis perlawanan Bin Ladin pada 1980-an ketika kelompok Islam yang dipimpinnya berjuang mengusir pendudukan Uni Soviet di Afganistan.

Al-Qaidah dan sekutunya, Taliban Pakistan, mengutuk pembunuhan Bin Ladin oleh pasukan khusus Amerika Serikat, 2 Mei 2011. Kelompok ini juga menjadikan Pemerintah Pakistan dan negara-negara sekutu Barat sebagai sasaran serangan.

"Staf diplomat seluruh negara-negara NATO adalah target (serangan) kami," kata Ehsanullah Ehsan, juru bicara Taliban, kepada Reuters melalui telepon dari lokasi yang dirahasiakan.

"Kami akan melanjutkan serangan. Pakistan adalah target pertama kami, sedangkan Amerika Serikat target kedua."

Kepala kepolisian Peshawar, Liaqat Ali mengatakan kepada para wartawan bahwa orang-orang dungu itu mendekati mobil yang sedang parkir di sisi jalan. Mereka kemudian meledakkan salah satu kendaraan konsulat. Inspektur polisi Ijaz Khan mengatakan kepada Reuters, dua petugas keamanan warga Amerika Serikat cedera dan dilarikan ke fasilitas medis Amerika Serikat.

CA

Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya