TEMPO Interaktif, Dubai - Para pekerja, warga, dan wisatawan terkejut setelah seorang pria terjun hingga tewas dari gedung tertinggi di dunia kemarin.
Polisi Dubai mengatakan pria Asia berusia 30-an itu melompat setelah dilarang majikannya mengambil libur.
Sebuah sumber kepolisian mengatakan kepada 7DAYS bahwa ia terjun dari lantai 147 dan tubuhnya menghantam beberapa terali pagar dalam perjalanan turun sebelum mendarat di balkon lantai 108.
Situs web Burj Khalifa menyatakan 37 lantai atas gedung itu, termasuk lantai 147, ditempati oleh perusahaan, sementara lantai 19 hingga 108 adalah rumah pribadi.
Polisi mengatakan tidak ada jendela di lantai tempat orang itu melompat. Dia diyakini telah terjun dari sebuah lubang AC.
Dalam sebuah pernyataan, pengembang Burj, Emaar Properties, mengatakan, "Sekitar pukul 09.00 pada hari Selasa, sebuah insiden yang melibatkan laki-laki dilaporkan di situs Burj Khalifa. Pihak berwenang telah mengkonfirmasikan bahwa itu bunuh diri dan kami sedang menunggu laporan akhir."
Seorang pekerja di menara itu mengatakan lantai 147 tidak memiliki balkon atau jendela. "Sulit untuk sampai ke sana. Seseorang harus melalui lift khusus dan ada serangkaian pemeriksaan keamanan. Orang tidak bisa masuk tanpa pengenal atau kartu ID," katanya.
Berita itu mengejutkan masyarakat di daerah Downtown Dubai. Banyak wisatawan yang telah memesan tiket terpaksa membatalkan perjalanan ke lokasi pengamatan At The Top di lantai 124 karena ditutup.
7DAYS | EZ
Berita terkait
Tak sampai Sepekan, Dua Orang Lompat dari Jembatan Barelang Batam hingga Tewas
4 hari lalu
Dua orang tewas usai melompat dari Jembatan Barelang di Kota Batam dalam waktu yang berdekatan
Baca SelengkapnyaTim SAR Belum Temukan Pria yang Loncat dari Jembatan Barelang Batam, Sempat Telepon Pacar
8 hari lalu
Pria itu diduga melompat setelah meminjam handphone seorang pengunjung Jembatan Barelang. Kota Batam.
Baca SelengkapnyaKasus Kematian Brigadir RAT, Beda Pernyataan Polda Sulawesi Utara dan Si Pengusaha Tambang
11 hari lalu
Kematian Brigadir RAT masih menyisakan misteri. Untuk apa ia di Jakarta, padahal tugasnya di Manado? Kenapa beda keterangan Polda Sulut dan pengusaha?
Baca SelengkapnyaJumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi
14 hari lalu
Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?
Baca SelengkapnyaBanyak Veteran Perang AS yang Bunuh Diri, Pemicu Terbesar Masalah Keluarga
15 hari lalu
Pemicu depresi dan bunuh diri veteran perang AS beragam, di antaranya lama hidup jauh dari rumah, pasangan, dan anak -- situasi yang membuat stres.
Baca SelengkapnyaSoal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan
18 hari lalu
Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.
Baca SelengkapnyaKeluarga Akui Tak Tahu Detail Masalah Pribadi yang Diduga Sebabkan Brigadir RA Tewas
19 hari lalu
Keluarga Brigadir RA masih menunggu hasil pemeriksaan ponsel oleh penyidik Polres Jakarta Selatan
Baca SelengkapnyaPenyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri
19 hari lalu
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons perihal penghentian penyidikan kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA
Baca SelengkapnyaCerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA
19 hari lalu
Sepupu Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RA), Rudi Dagong, bercerita saat dia memeriksa jenazah hingga memandikannya
Baca SelengkapnyaKeluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua
20 hari lalu
Jenazah Brigadir RA dijemput tiga perwakilan keluarga dan komandannya di Polresta Manado.
Baca Selengkapnya